Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Terus Evaluasi Ketahanan Pangan Indonesia

Kompas.com - 28/02/2020, 10:15 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya telah memetakan situasi ketahanan pangan wilayah.

Berdasarkan peta tersebut, diketahui terdapat 88 kabupaten di 956 kecamatan yang rentan rawan pangan.

“Ini dievaluasi setiap tahun, kami pantau penurunannya, dan kami siapkan program intervensi untuk mengentaskannya,” kata Agung, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut disampaikan Agung saat menghadiri Roundtable Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan Menuju Indonesia Kuat dan Modern 2045, di Menara Kadin, Kamis (27/02/2020).

Baca juga: IPG Gandeng SEAMEO BIOTROP untuk Dukung Ketahanan Pangan

Agung menambahkan, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjaga ketahanan pangan.

“Tiga hal tersebut adalah ketersediaan pangan atau seberapa cukup pangan tersedia, keterjangkauan yaitu seberapa mampu pangan diakses, dan bagaimana pemanfaatan pangan,” kata Agung.

Tahun 2019, Global Food Security Index (GFSI) mencatat status ketahanan pangan Indonesia berada di peringkat 62.

Angka tersebut meningkat dari tahun 2016, yang berada di peringkat 71.

Baca juga: Kementan: Pesatnya Laju Konversi Lahan Ancam Ketahanan Pangan Nasional

Hal tersebut menunjukkan status ketahanan pangan Indonesia semakin baik.

Sementara itu, angka Prevalency of Undernourishment (PoU) atau prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan juga menurun.

“Artinya orang yang kurang cukup pangan di Indonesia turun dari 12,89 persen pada 2014 menjadi 7,66 persen pada 2019,” kata Agung.

Meski begitu Agung mengakui, ke depannya ketahanan pangan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari supply maupun demand. Oleh karena itu, diperlukan integrasi lintas sektor.

Baca juga: Indonesia: Kesetaraan Jadi Salah Satu Kunci Pencapaian Ketahanan Pangan

“Kami harus menjamin 267 juta orang Indonesia tidak ada yang kelaparan. Ini arahan presiden melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Saya yakin ini bukan pekerjaan mudah, tetapi harus diwujudkan bersama,” kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com