Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Rebound 8 Persen, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 11/03/2020, 10:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 8 persen pada hari Selasa (11/3/2020).

Harga minyak rebound dari penurunan terbesar dalam hampir 30 tahun sehari sebelumnya, karena kemungkinan stimulus ekonomi mendorong pembelian. Hal lain yang juga ikut mendorong adalah produsen AS memangkas memangkas produksi minyaknya.

Melansir Reuters via Kontan.co.id, Rabu (11/3/2020), pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump menjanjikan langkah besar untuk menyeimbangkan ekonomi AS terhadap dampak penyebaran wabah virus corona.

Baca juga: Harga Minyak Anjlok, Belum Ada Penarikan Besar-besaran Reksa Dana

Selain itu, Pemerintah Jepang mengatakan pihaknya berencana untuk menggelontorkan lebih dari 4 miliar dollar AS dalam paket langkah kedua untuk mengatasi virus.

Produsen minyak serpih AS, termasuk Occidental Petroleum Corp, menyatakan memperbesar pemangkasan belanja yang dapat mengurangi produksi.

“Hampir ada tanggapan langsung dari produsen AS untuk memangkas pengeluaran yang kemungkinan akan mengakibatkan berkurangnya produksi minyak AS dalam beberapa bulan ke depan,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Dia mencatat, kecepatan respon itu membantu pasar minyak kembali mengapung setelah keruntuhan yang terjadi Senin.

Sekadar mengingatkan, harga minyak dunia anjlok sekitar 25 persen pada hari Senin. Namun, pada Selasa, harga minyak mengalami rebound bersama dengan pasar saham dan pasar keuangan lainnya.

Data Reuters menunjukkan, harga minyak Brent berjangka naik 2,86 dollar AS atau 8,3 persen, menjadi 37,22 dollar AS per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,23 dollar AS atau 10,4 persen, menjadi 34,36 dollar AS.

"Harga minyak naik hari ini setelah turun gila-gilaan kemarin, dan beberapa pemburu harga murah mendorong segalanya," kata Bjoernar Tonhaugen, kepala pasar minyak di konsultan energi Rystad kepada Reuters.

Volume perdagangan di bulan depan untuk kedua kontrak jauh di bawah rekor tertinggi yang terlihat pada hari Senin, ketika volume melonjak setelah Arab Saudi, Rusia dan produsen minyak utama lainnya mengakhiri tiga tahun kerja sama untuk membatasi pasokan dan memulai perang harga untuk pangsa pasar.

Menurut CEO Saudi Aramco Amin Nasser, Arab Saudi meningkatkan ketegangan dengan rencana untuk memasok 12,3 juta barel per hari (bph) pada bulan April, jauh di atas tingkat produksi saat ini sebesar 9,7 juta barel per hari.

"Harga minyak telah berhasil mempertahankan beberapa kenaikan meskipun ada pengumuman dari Arab Saudi untuk membuka pintu air pada bulan April," kata Tonhaugen dari Rystad, mencatat "Arab Saudi tidak menggertak dan pasar akan merasakannya bulan depan."

Menurut perhitungan Reuters, dengan anjloknya harga minyak lebih dari sepertiga nilainya minggu ini, anggota OPEC bakal mengalami pendarahan lebih dari 500 juta dollar AS per hari akibat potensi pendapatan yang hilang.

Baca juga: Harga Minyak Anjlok, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Menteri perminyakan Rusia Alexander Novak mengatakan dia tidak mengesampingkan langkah-langkah bersama dengan OPEC untuk menstabilkan pasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com