Optimisme Sektor Pembiayaan dan Konstruksi di Tengah Pandemi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pembiayaan nasional dan konstruksi masih menyimpan optimisme di tengah pandemi Covid-19.

Optimisme itu mengemuka dari data termutakhir riset BCI Asia pada webinar yang diselenggarakan, Selasa (19/5/2020).

Riset itu mencatat, pada kuartal II-2020 masih ada sebagian proyek baik di sektor residensial, hotel, dan industrial yang tetap berjalan.

"Ini merupakan peluang bagi para pelaku proyek sebagai mitra BCI Asia," National Sales Manager BCI Asia, Imam Setiawan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/5/2020).

Baca juga: Basuki Tegaskan Proyek Konstruksi Tetap Berjalan Selama Pandemi

Masih menurut riset tersebut, pada sektor residensial diproyeksikan ada proyek baru (new contract) selama 8 bulan ke depan sebesar Rp. 30,48 triliun.

Proyek baru ini terdapat di pembangunan rumah tapak (landed house) maupun apartemen.

Protokol penanggulangan corona

Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Trisasongko Widianto, mengatakan hingga saat ini semua proyek pembangunan di Jakarta masih tetap berjalan walau telah diberlakukan PSBB.

"Tidak ada masalah dengan pelaksanaan konstruksi di Ibu Kota karena pihak kontraktor tinggal menjalankan Instruksi Menteri PUPR," kata Trisasongko.

Selanjutnya, Direktur PT Adhi Karya (Persero) Tbk, V. Partha Sarathi, menerangkan 90 proyek Adhi Karya masih bekerja secara normal.

Ia menjelaskan, ada 17 proyek pihaknya yang ditangguhkan lantaran pembiayaan dan kondisi lapangan.

Kompas.com / Dani Prabowo Cisauk Point, proyek apartemen dan rusun yang dikembangkan PT Adhi Karya di Stasiun Cisauk.

Sedikitnya, tiga hal yang sudah dilakukan adalah penyesuaian mess (tempat tinggal sementara) bagi pekerja proyek di lapangan dan kantin kantor, serta pengecekan berkala selama tiga bulan mendatang.

"Istilahnya, 'The New Normal' di lingkungan kerja," ujar Partha.

Selain itu, Adhi karya membuat skenario perbandingan pemasukan (revenue comparation) menghadapi situasi pandemik.

Tujuannya, imbuh dia, perusahaan tidak mengalami penurunan kinerja bisnis dan keuangan selama pandemi corona.