Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan BI atas Surat Utang Mengecil, Kenapa?

Kompas.com - 05/06/2020, 16:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) sudah beberapa kali terjun ke pasar perdana untuk membeli Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) maupun Surat Utang Negara (SUN).

Langkah ini dilakukan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui non competitive bidder, green shoe option, maupun private placement sesuai Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan, jumlah pembelian surat utang oleh BI dalam lelang itu semakin lama semakin kecil. Sebab, pembelian sebagian besar telah mampu dipenuhi oleh pasar.

Baca juga: Alasan Pertamina Nekat Lanjutkan Megaproyek Kilang di Tengah Pandemi

"Sejak 6 kali lelang terakhir, jumlah yang dibeli BI semakin lama kebutuhan pembiayaan APBN semakin besar dipenuhi oleh pasar. Kapasitas pasar kemampuannya lebih besar karena confident investor," ucap Perry dalam konferensi video, Jumat (5/6/2020).

Perry merinci, Bank Indonesia telah disetujui membeli Rp 4,65 triliun dari target pemerintah pada lelang SBN 21-22 April 2020. Kemudian pada lelang 5-8 Mei 2020, BI kembali membeli SBSN Rp 7,3 triliun termasuk private placement Rp 3,67 triliun.

Pembelian SBSN oleh BI semakin kecil menjadi Rp 1,17 triliun pada lelang selanjutnya di bulan Mei 2020.

Baca juga: Pertamina Beberkan Alasan Indonesian Masih Membutuhkan Impor BBM

Untuk pembelian SUN, BI tercatat membeli SUN Rp 9,07 triliun dalam lelang tanggal 28-29 April 2020, membeli Rp 1,77 triliun pada 12 Mei 2020, dan membeli Rp 2,09 triliun pada pekan ini.

Kemampuan investor untuk kembali masuk ke pasar uang juga terlihat dari tawaran masuk (bid income) dalam lelang SUN baru-baru ini. Tawaran masuk itu bahkan mencapai 5,2 kali lipat dari target pemerintah Rp 104 triliun yang kemudian dimenangkan Rp 24,3 triliun.

"Dari Rp 24,3 triliun, di antaranya Rp 2,09 triliun dimenangkan oleh BI. Dengan konfiden pasar yang semakin membaik, yield SBN yang dulu sempat tinggi 8,08 persen sekarang tinggal 7,6 persen," terang Perry.

Baca juga: New Normal, Bos Garuda Usul Penumpang Pesawat Hanya Diwajibkan Rapid Test

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com