Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Masyarakat Menjadi Anggota Koperasi Masih Rendah

Kompas.com - 13/07/2020, 18:05 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki mengatakan minat masyarakat untuk bergabung ke koperasi masih sangat rendah.

Ia menyebut berdasarkan data yang dimiliki oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), 16,31 persen penduduk dunia sudah menjadi anggota koperasi.

"Kalau dibandingkan, angka ini masih rendah. Baru 8,41 persen masyarakat (Indonesia) yang mau bergabung ke koperasi dan rendahnya minat masyarakat untuk bergabung bisa berpengaruh terhadap perekonomian nasional kita," ujarnya saat diskusi virtual, Senin (13/7/2020).

Baca juga: BRI Syariah Luncurkan Kurban Digital, Apa Itu ?

Teten menjelaskan peran koperasi pada pertumbuhan ekonomi nasional dinilai cukup besar.Selain itu juga Koperasi dinilai bisa memberikan kontribusi pada penyerapan tenaga kerja di Indonesia sebesar 0,45 persen.

"Tahun 2019 saja kontribusi koperasi terhadap perekonomian Indonesia baru mencapai 0,97 persen. Padahal rata-rata kontribusi koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi dunia ada sekitar 4,30 persen," kata dia.

Baca juga: Penjualan ORI017 Pecah Rekor, Milenial Jadi Investor Mayoritas

Teten membeberkan ada beberapa faktor yang menjadi kendala mengapa minat masyarakat bergabung ke koperasi masih minim. Salah satu faktornya, kata dia, disebabkan karena adanya kendala terkait regulasi manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM) pada akses pembiayaan dan pengawasan.

Untuk itulah, saat ini Kemenkop berencana membangun pilot project agar bisa menggairahkan minat masyarakat untuk mau bergabung ke koperasi.

Dia berharap setiap tahunya jumlah masyarakat yang mau bergabung ke koperasi bisa terus meningkat sehingga bisa memacu kinerja perekonomian nasional ke arah yang positif.

Baca juga: Terpilih Jadi Deputi Gubernur BI, Ini Profil Doni Primanto Joewono

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com