Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan Dukung Budi Daya Porang yang Berpotensi Diekspor

Kompas.com - 28/07/2020, 21:22 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comMenteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung budi daya tanaman porang yang kini sedang booming di Indonesia.

Porang yang dikenal pula dengan nama Iles-iles merupakan tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

“Porang banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, juga untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke luar negeri, seperti Jepang dan China,” kata Menteri Syahrul dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan kegiatan panen dan tanam porang di Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (28/07/2020).

Baca juga: Kementan Imbau Penjualan Hewan Kurban Dilakukan secara Daring

Mentan melanjutkan, porang adalah komoditas unggulan yang berorientasi ekspor. Kementerian Pertanian (Kementan) pun mendukung petani porang.

Salah satu dukungan itu, khususnya agar mereka bisa terfasilitas pembiayaannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk budi daya porang.

Menteri Syahrul juga menyerahkan bantuan, seperti 10 unit traktor roda empat, 3 unit ekskavator, serta penyaluran KUR Rp 100 juta dari BNI, Rp 350 juta dari BRI, dan Rp 400 juta dari Mandiri.

Syahrul pun berharap Sidrap bisa menjadi percontohan budi daya porang, sehingga hasil panen porang tak hanya untuk ketahanan pangan nasional, melainkan juga untuk lini kehidupan lain dan pergaulan dunia.

Baca juga: Catat, Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kurban Idul Adha dari Kementan

“Pertanian sangat menjanjikan dan hasilnya tidak pernah mengingkari mereka yang melakukan dengan benar. Pertanian tidak ada yang rugi. Sebab, matahari, air, tanah, dan bumi memang disiapkan untuk manusia agar bisa hidup lebih baik,” kata Mentan.

Ia melanjutkan pertanian sangat penting karena tidak kenal krisis, termasuk Covid-19. Pertanian dibutuhkan dalam kondisi apa saja.

Manfaat KUR pertanian

Adapun, KUR sendiri bermanfaat bagi para petani, termasuk petani porang agar hasil produksi lebih maksimal.

KUR pertanian tersebut merupakan bentuk dukungan Kementan terhadap pembiayaan petani porang.

“Dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan peningkatan komoditas ekspor Indonesia,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy.

Ia melanjutkan, Kementan memang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara berkedaulatan dan mandiri pangan, termasuk meningkatkan komoditas ekspor, seperti porang.

Baca juga: Anggaran Dikurangi, Kementan Makin Selektif Salurkan Pupuk Bersubsidi

“Akses pembiayaan KUR untuk petani sendiri tidak sulit. Syaratnya antara lain adalah memiliki KTP, memiliki lahan yang disertai bukti, dan tergabung dalam kelompok tani,” ujar Sarwo Edhy.

Ia pun menegaskan bahwa bantuan KUR hingga Rp 50 juta tanpa agunan. Jika ada bank yang mempersulit, masyarakat bisa melapor.

“Melalui program ini, pemerintah hadir di tengah-tengah bapak ibu sekalian. Jangan takut dan khawatir, kami ada di belakang bapak dan ibu,” imbuh Sarwo Edhy.

Menurut dia, pemerintah ingin petani sejahtera, sehingga bisa menyekolahkan anaknya, membeli mobil, dan kaya raya. Pemerintah tidak mengharapkan sesuatu, kecuali petani makmur untuk memenuhi pangan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com