Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2020, 19:13 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Brand Lokal & Founder Brand Adventure Indonesia Arto Biantoro menyatakan setiap pelaku usaha, utamanya UMKM harus memiliki brand alias merek sendiri untuk menjaga keberlanjutannya.

Dia menyebut, brand bisa menaikkan nilai jual dan bisa berpengaruh pada pengembangan bisnis ke depan.

"Kalau kita punya brand atau merek, kemungkinan bisa membuat usaha kita sedikit demi sedikit berkembang. Melangkah maju kecil-kecil hingga lebih banyak dikenali banyak orang," ujarnya saat diskusi virtual yang bertemakan Pentingkah Membangun Merek Bagi UMKM yang disiarkan oleh Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: 3 Cara yang Bisa Dilakukan Para Introvert untuk Meningkatkan Personal Brand

Menurut dia, brand bisa meningkatkan kemampuan untuk bertahan atau mempertahankan bisnis menjadi lebih lama, karena pasar dahulu sudah mengenalinya.

Arto menyebutkan, masih banyak orang ketika mengembangkan bisnisnya beranggapan bahwa brand bisa dibuat di depan ketika usaha bisnis yang dijalani sudah berkembang pesat.

Padahal, cara tersebut adalah hal yang justru bisa membuat pengembangan usahanya sia-sia.

"Karena ketika usaha kita sudah besar berkembang dan dikenal banyak orang, ketika kita mengajukan brand kita ke lembaga, ternyata di tolak. Efeknya apa? Mau enggak mau kita harus mengubah brand kita, padahal di telinga konsumen kita, brand sebelumnya sudah cukup terkenal," ucapnya.

Untuk itu, dia menyarankan pengusaha yang ingin bisnisnya berkembang pesat, terlebih dahulu harus fokus pada pengembangan brand sembari menjalankan usaha.

Baca juga: Konsumsi Anjlok, Brand-brand Global Panik

Sementara, kalaupun modal yang dimiliki masih belum cukup atau pas-pasan, bisa dilakukan secara pararel.

"Jadi jangan asal berjualan saja, karena kalau kita enggak punya brand, usaha kita itu tidak bisa dikenal banyak orang," ucapnya.

Dia juga menyarankan dalam mengembangkan usaha bisnis dan ketika berencana membuat brand, jangan melakukannya dalam kapasitas yang tidak dikuasai. Artinya, kalau modal hanya cukup untuk fokus di 1 kota saja, maka maksimalkan di kota tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com