Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Seharga Rp 500 Juta hingga Rp 1 Miliar Diminati Saat Pandemi

Kompas.com - 20/09/2020, 12:38 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 68,09 persen konsumen menyatakan masih berminat untuk membeli properti meski di tengah kondisi pandemi virus corona (Covid-19).

Ini berdasarkan survei konsumen yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW) pada awal September 2020 terhadap 285 responden. 

Sebagian besar responden terdiri dari masyarakat usia 35–55 tahun yang berdomisili di Jakarta, Jawa dan luar Pulau Jawa.

Baca juga: Simak, Tiga Langkah Penting Sebelum Membeli Rumah

Menurut CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, 51,06 persen masyarakat masih melirik properti rumah. Minat pembelian tanah kavling pun relatif cukup tinggi sebesar 22,34 persen, apartemen sebesar 11,7 persen, SOHO/Ruko/Rukan sebesar 10,64 persen, dan selebihnya untuk gudang, vila, kondotel, dan lainnya.

Adapun tren pembelian properti saat ini relatif didominasi oleh rumah untuk segmen menengah yang harganya mencapai kisaran Rp 1 miliar.

Namun, di segmen menengah atas dan mewah pun masih berpotensi diminati. Hal ini juga terlihat dari maraknya peluncuran proyek-proyek properti yang mengincar segmen menengah ini.

“Berdasarkan survei yang dilakukan, rentang harga yang diminati berkisar antara Rp 500 juta sampai 1 miliaran sebesar 29,79 persen, diikuti Rp 300 juta sampai Rp 500 juta sebesar 28,72 persen, Rp 1 sampai Rp 3 miliar sebesar 23,40 persen, di bawah Rp 300 juta sebesar 10,64 persen, dan sebesar 7,45 persen untuk properti harga di atas Rp 3 miliar," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (20/9/2020).

Baca juga: Survei: Sektor Properti Masih Bertahan di Tengah Pandemi

Namun, tak menutup kemungkinan terjadi pergeseran pembeli ke segmen yang lebih rendah.

Ali menjelaskan, konsumen yang dulu ingin membeli properti seharga di atas Rp 1 miliaran, sekarang diperkirakan memilih segmen harga yang lebih rendah di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar.

Lebih lanjut, kata dia, ada pula fenomena di mana masyarakat masih menunda untuk membeli rumah kisaran harga di bawah Rp 300 juta atau rumah subsidi untuk sementara waktu.

“Sedangkan pasar yang cukup terdampak adalah di segmen perumahan subsidi dimana golongan masyarakat ini mengalami tekanan daya beli yang cukup besar,” kata Ali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com