Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Syariah Siap Salurkan Dana "Titipan" Sri Mulyani

Kompas.com - 25/09/2020, 12:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Syariah Mandiri menyatakan siap menyalurkan dana yang dititipkan pemerintah untuk disalurkan kepada pelaku usaha dalam bentuk kredit modal kerja.

Adapun penempatan dana ini merupakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lanjutan dari penempatan dana Rp 30 triliun ke Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara).

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Toni EB Subari mengatakan, kesiapan Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu dari 3 bank yang ditunjuk merupakan caranya membantu pemerintah untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi.

Baca juga: Erick Thohir Mau Gabungkan Bank Syariah, Ini Respon Bos BSM

"Alhamdulillah kita sangat mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Kemudian penempatan dana pemerintah dengan tingkat bunga BI-7DRR tiga bulan, di angka 3,84 persen minus satu persen, setara 2,84 persen. Itu dana yang cukup murah," kata Toni dalam Workshop virtual Mandiri Syariah, Jumat (25/9/2020).

Toni menuturkan, dana dengan tingkat murah itu sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Di bank syariah kita support untuk pengembamgan UMKM, sehingga dana itu sangat bermanfaat. Kita bisa salurkan karena setiap bulan pun (kami) masih memenuhi (menyalurkan kredit) kebutuhan nasabah yang cukup besar," papar Toni.

Sementara itu, Ekonom Senior Fauzi Ichsan menambahkan, Bank Syariah Mandiri harus bisa melihat secara jeli nasabah yang akan diberikan kredit dari dana pemerintah itu.

Pasalnya di masa pandemi, perbankan syariah tak lepas mengalami risiko kredit/pembiayaan yang tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Penyaluran pembiayaan secara sembarangan berpotensi mengerek NPL berada pada tingkat waspada.

Hingga Juli 2020, NPL bank syariah berada di angka 3,50 persen, lebih tinggi dibanding bank konvensional sebesar 3,17 persen dan perbankan nasional sebesar 3,33 persen.

Baca juga: Hingga Agustus 2020, Bank Syariah Mandiri Catat Laba Rp 957 Miliar

"Waktu menyalurkan pembiayaan, bank menghadapi risiko kredit dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Loan at risk yang naik membuat bank BUMN harus jeli (menyalurkan) ke debitur yang bonafit, sehat, dan risiko gagal bayar relatif rendah," pungkasnya.

Informasi saja, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bakal menempatkan dana pemerintah ke bank-bank syariah.

Sejauh ini, ada 3 bank yang telah ditunjuk sebagai bank penyalur, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah. Namun, Bendahara Negara ini belum menjelaskan berapa dana yang akan disalurkan ke 3 bank syariah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com