Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Kerugian Akibat Bencana, Kementan Ajak Petani di Ciamis Asuransikan Lahan

Kompas.com - 31/10/2020, 15:10 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mengantisipasi bencana alam akibat tingginya curah hujan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengimbau petani di Ciamis, Jawa Barat, untuk mengasuransikan lahannya.

Pasalnya, ada potensi fenomena La Nina yang akan membuat curah hujan meningkat di wilayah Jawa Barat. Dampaknya bisa menyebabkan banjir dan membuat petani gagal panen.

“Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan tujuh strategi untuk mengatasi La Nina. Salah satunya dengan asuransi,” ujar Syahrul dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).

Hal senada juga dijelaskan oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy. Menurutnya asuransi menjadi langkah paling baik untuk mengantisipasi kerugian akibat gagal panen.

Baca juga: Sarwo Edhy: Implementasi Kartu Tani akan Diwajibkan pada 2021

Bukan tanpa alasan Menteri Syahrul dan Dirjen PSP menyosialisasikan hal tersebut kepada para petani di Ciamis. Hal ini karena para petani pepaya di bantaran Sungai Ciputrahaji terkena imbas bencana alam yang menerjang wilayah Banjarsari, Selasa (27/10/2020).

Salah satu petani yang merugi adalah Eded Supriadi. Ia mengalami kerugian lebih kurang 700 pohon dari total 2.000 pohon pepaya jenis California gagal panen petik. Padahal, sudah masuk bulan panen.

“Satu pohonnya saat dipanen bisa sekitar 6 kilogram, akibat kejadian ini sekarang harganya merosot di harga Rp 2.200 per kilonya, padahal sebelumnya harga diatas normal,” kata Eded.

Baca juga: Ada Ancaman La Nina, Mentan: Kita Tidak Boleh Kalah dengan Alam

Edhy mengatakan, asuransi dapat menjadi bagian dari mitigasi bencana. Sebab, jika lahan gagal panen akibat bencana alam, terserang hama dan penyakit, kekeringan, serta kebanjiran akibat cuaca ekstrem, asuransi akan mengganti kerugian pada lahan yang telah diasuransikan.

“Sebagai mitigasi bencana, asuransi akan memberikan klaim yang bisa digunakan petani sebagai modal untuk tanam kembali sehingga produksi tetap berlangsung,” kata Edhy.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com