Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Konsumsi Kelas Menengah Atas Masih Terbatas...

Kompas.com - 05/11/2020, 16:24 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan indikator konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2020 membaik, namun masih agak tertahan.

Bendahara Negara itu menjelaskan, perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga terjadi karena ada dorongan dari belanja pemerintah dalam bentuk bantuan sosial. Sementara, masyarakat kelas menengah yang tidak menjadi sasaran bansos cenderung menahan konsumsi mereka.

"Konsumsi kelas menengah atas masih terbatas karena kondisi Covid-19 memang belum berakhir," ujar Sri Mulyani ketika memberikan penjelasan dalam konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Apakah Akan Ada Gelombang PHK Besar-besaran?

Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan, konsumsi rumah tangga sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi masih minus 4,04 persen (yoy), sedikit membaik dibandingkan kuartal II 2020 sebesar minus 5,52 persen (yoy).

Meski membaik, namun konsumsi rumah tangga ini juga menjadi penyebab utama pertumbuhan ekonomi minus hingga 3,49 persen (yoy) di kuartal III. Sebab kontribusi konsumsi ke PDB sebesar 57 persen.

"Karakteristik konsumsi kelas menengah ke atas didominasi barang dan jasa yang sensitif terhadap mobilitas. Dengan adanya Covid-19 mobilitas terbatas, maka konsumsi menengah atas menjadi tertahan," ujar dia.

Untuk diketahui, realisasi laju perekonomian pada kuartal III tercatat kembali minus, yakni 3,49 persen setelah sebelumnya sempat terperosok cukup dalam, yakni sebesar 5,32 persen.

Dengan demikian, Indonesia resmi menyusul negara-negara lain di dunia masuk ke jurang resesi.

Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, IHSG Justru Melesat 3,04 Persen

Namun demikian Sri Mulyani menilai kinerja perekonomian tersebut telah menunjukkan perbaikan.

"Hal ini lebih baik dari triwulan sebelumnya yang sebesar 5,32 persen, menunjukkan proses pemulihan ekonomi dan pembalikan arah dari aktivitas ekonomi nasional menunjukkan ke arah zona positif," ujar dia.

Menurut dia perbaikan utamanya ditopang dari sisi produksi.

Perbaikan dari sisi produksi ditopang oleh pertumbuhan positif belanja pemerintah sebesar 9,76 persen.

"Penyerapan belanja negara yang mengalami akselerasi atau peninkagatan pada kuartal III ini sampai akhir September yaitu pada periode akhir kuartal III tumbuh 15,5 persen. Terutama ditopang oleh realisasi bantuan sosial dan dukungan untuk dunia usaha terutama usaha menengah kecil," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Jakarta Jadi Provinsi dengan Pengangguran Terbanyak di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com