Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata di Kawasan Konservasi, Pemerintah Terapkan Konsep 3C

Kompas.com - 26/11/2020, 17:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) fokus menerapkan strategi 3C yaitu Community, Commodity, dan Conservation.

Hal itu dilakukan untuk membangkitkan pariwisata domestik saat pandemi Covid-19 dan sesudahnya, atau masa new normal.

Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi KLHK Nandang Prihadi mengatakan, konsep 3C mengedepankan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung komoditas wisata di kawasan konservasi yang melibatkan komunitas warga sekitar lokasi.

“Strategi ke depan untuk kawasan konservasi, kita harus memperhatikan 3C. Tidak hanya kami, tapi juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Desa. Ecotourism harus ditingkatkan, bagaimana pendampingan komunitas yang tidak hanya jadi penonton saja,” jelas Nandang dalam acara Ekowisata Sebagai Salah Satu Solusi Kebangkitan Pariwisata Indonesia Pasca Pandemi, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: KLHK Sebut Pertamina Akan Hapus Premium mulai 1 Januari 2021

Sejalan dengan strategi 3C, nantinya juga ada penyesuaian jam operasional di kawasan konservasi.

“Misalkan saja, Taman Nasional Komodo nanti akan kita rancang di bulan-bulan tertentu tidak boleh dikunjungi, karena itu musim kawin musim bertelur. Tentu saja tidak semua pulau kita tutup tapi bergantian,” ungkap dia.

Meski ada penjadwalan waktu buka dan tutup, namun tentunya ada alternatif yang diberikan jika wisatawan sudah jauh-jauh datang untuk berkunjung, misalkan saja ecotourism.

“Kalau 3C ini kita lakukan dengan baik, dibangkitkan dan diberdayakan, length of stay bisa meningkat, jumlah wisatawan berkunjung bertambah, yang berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan konservasi,” ucap dia.

Di masa new normal, selain penerapan sistem libur pada Taman Nasional, pendakian gunung juga akan dibatasi maksimal 3 hari. Hal ini dilakukan untuk memudahkan evakuasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Misalkan saja pendakian ke Gunung Simeru yang mewajibkan para pendakinya menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19.

“Itu artinya berwisata ke Taman Nasional sehat dan kami tidak ingin ada cluster baru. Kita juga membatasi pendakian dan hanya boleh 3 hari, karena faktor safety-nya. Kalau terjadi sesuatu di atas menolongnya bagaimana, apa yakin tidak terkena Covid-19. Di bawah juga ada tes kesehatan,” jelas dia.

Dia bilang, penerapan 3C memang berdampak pada target jumlah pengunjung yang berpotensi menurun. Namun, sisi positifnya ada multiplier effect yang tetap berputar karena waktu tinggal wisatawan akan semakin lama.

Baca juga: Kiprah Wirausaha Desa Mereguk Manisnya Pasar Wisata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com