Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Aktivitas Kredit Harus Bergerak agar Ekonomi Tidak Pingsan

Kompas.com - 08/12/2020, 12:10 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar dunia usaha secara berhati-hati mulai melakukan ekspansi bisnis, salah satunya dengan melakukan pengajuan kredit kepada perbankan.

Sebab, berdasarkan paparannya, Bendahara Negara itu menjelaskan, saat ini pertumbuhan kredit menyentuh titik nol persen, bahkan negatif.

Sementara kredit dibutuhkan untuk mendorong perekonomian.

Baca juga: Esok Libur Pilkada, Menaker: Pekerja yang Masuk Berhak atas Upah Kerja Lembur

"Karena tidak mungkin mendorong ekonomi kita dengan APBN sendiri, maka di situasi sekarang ini harus kembali atau berupaya bagaimana sektor keuangan dan korporasi kembali bisa melakukan bisnisnya secara hati-hati, siuman, dan harus segera pulih," jelas Sri Mulyani ketika dalam acara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang dilakukan secara virtual, Selasa (8/12/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, baik sektor keuangan maupun dunia usaha seharusnya mulai bergerak untuk melakukan bisnis.

Dalam artian, perbankan mulai menyalurkan kredit dan korporasi berani mengambil kredit.

"Karena kalau dua-duanya, yang satu tidak ambil kredit, satunya enggak berani beri kredit, maka ekonomi akan pingsan," ujar Sri Mulyani.

Untuk mendorong masing-masing sektor agar tidak ragu dalam menjalankan bisnisnya, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah bersama dengan otoritas lain di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah melakukan beragam formulasi kebijakan.

Baca juga: Mau Tukar Dollar AS? Cek Kurs Rupiah di 5 Bank Ini

Misalnya saja untuk sektor usaha kecil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menelurkan POJK 11 untuk relaksasi pembayar kredit selama sembilan bulan.

Pelaku usaha diberi keleluasaan untuk tidak membayar pokok dari kredit mereka.

Selain itu, pemerintah juga menyubsidi bunga kredit dari pelaku usaha mikro.

"Di sini letaknya pemerintah bersama dengan KSSK, OJK, LPS, dan Bank Indonesia memformulasikan bagaimana mendorong perekonomian untuk siuman dan pemulihan kembali ekonomi kita," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com