Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Klaim Penyaluran Bansos Beras Sesuai Aturan dan Tepat Sasaran

Kompas.com - 08/12/2020, 16:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog telah melaksanakan program penyaluran bantuan sosial (bansos) sebagai penugasan dari pemerintah selama tahun 2020.

Khususnya dalam pemenuhan pangan beras bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, program-program tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai aturan hukum yang berlaku dan berdasarkan ketentuan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Baca juga: Cadangan Devisa Turun, Rupiah Ditutup Melemah

Ia mengatakan, penugasan pemerintah telah dilakukan Perum Bulog dengan tujuan untuk menolong masyarakat yang kesusahan.

"Penyediaan beras program Bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial untuk keluarga terdampak di Jabodetabek dan penyediaan beras program bansos kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) berhasil kami laksanakan dengan baik dan benar," ujar Budi dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2020).

Menurut Budi, penyaluran bansos yang dilakukan sepanjang 2020 telah dilakukan dengan tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat kualitas.

Bahkan, kata Budi, tidak ada komplain yang diterima atas pelaksanaan program tersebut.

Dia menjelaskan, sejak awal pandemi, Bulog telah menyalurkan program bansos presiden kepada 3,2 juta keluarga terdampak Covid-19 di wilayah Jabodetabek dalam dua tahapan, yakni pada Mei 2020 sebanyak 1,4 juta keluarga dan Juni 2020 sebanyak 1,8 juta keluarga.

Baca juga: Faisal Basri Usulkan Bansos Covid-19 Disalurkan dalam Bentuk Uang Tunai, Ini Alasannya

Setelah itu, penugasan dari Kementerian Sosial melalui Program Bantuan Sosial Beras (BSB) tahun 2020 untuk meringankan beban pengeluaran bagi 10 juta KPM-PKH dengan memberikan 15 kilogram per bulan selama 3 bulan, yakni alokasi Agustus-Oktober 2020.

Program ini juga dinilai berjalan dengan baik.

Total penyediaan beras untuk alokasi Agustus-Oktober 2020 adalah 450.000 ton dengan kualitas medium yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang di kelola Bulog di seluruh gudang-gudang Bulog yang ada di Indonesia.

“Untuk memastikan proses penyaluran bansos beras berjalan lancar, saya sendiri ikut langsung mengawasi, bahkan khusus membentuk tim monitoring dan evaluasi, yang memantau dan mengawasi langsung seluruh proses pekerjaan, baik dalam pengelolaan waktu, kepastian kualitas beras, dan juga proses penyalurannya kepada keluarga penerima manfaat," jelas Budi.

Menurut Budi, tak hanya dirasakan penerima manfaat, program bansos beras juga menguntungkan bagi para petani yang merupakan kelompok masyarakat terdampak Covid-19.

Lantaran beras yang dibeli Bulog berasal dari petani tersebut saat panen raya sesuai amanah Inpres Nomor 05 Tahun 2015.

Ia pun memastikan, Bulog akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna membantu menyukseskan program pemerintah selama masa penanganan penyebaran pandemi Covid-19.

"Selanjutnya Bulog juga sangat siap menjalankan penugasan penyaluran bantuan sosial selanjutnya dari pemerintah," tutup Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com