Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Stimulus, Maskapai AS Bakal Pekerjakan Kembali Pegawai yang Dirumahkan

Kompas.com - 23/12/2020, 15:14 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Petinggi United dan American Airlines mengumumkan rencana mempekerjakan kembali ribuan pegawai mereka yang dirumahkan. Hal itu merupakan keputusan yang diambil oleh perusahaan usai Kongres AS memutuskan untuk meloloskan kebijakan terkait stimulus baru untuk penanganan Covid-19.

Di dalam aturan stimulus baru, termasuk di dalamnya perpanjangan program dukungan upah untuk industri penerbangan. Di dalamnya, pemerintah federal AS mengalokasikan 15 miliar dollar AS untuk kembali mempekerjakan 32.000 pegawai United dan American Airlines yang dirumahkan pada September lalu.

Kedua perusahaan menyatakan, dana stimulus tersebut cukup untuk membayar pegawai mereka hingga 31 Maret mendatang.

Dilansir dari CNN, Rabu (23/12/2020), CEO United Airlines Scott Kirby dan Presiden United Airlines Brett Hart mengatakan perusahaan bakal membuka kembali kesempatan bekerja secara sementara untuk ribuat pekerja yang sempat mereka rumahkan.

"Hal ini merupakan kabar baik untuk perekonomian kita, industri, serta untuk maskapai. Namun hal ini juga merupakan kabar baik bagi mereka yang selama ini tidak memiliki penghasilan, dan kami tidak sabar untuk menyambut mereka kembali," tulis Kirby dan Hart dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Pengusaha Taruh Banyak Harapan ke Mendag Lutfi

American Airlines pada bulan September lalu memutuskan untuk merumahkan 9.000 pegawai mereka. Perusahaan menyatakan, pekerja yang telah dirumahkan akan bisa menerima pembayaran pada Malam Natal. Di dalam sebuah surat CEO Doug Parker juga berterimakasih kepada pemerintah AS lantaran memperpanjang program bantuan upah.

"Kami menghargai kepercayaan yang diberikan Kongres dan pemerintah kepada kami dengan memberikan dukungan tambahan ini, dan kami dengan bangga menerima tanggung jawab yang menyertainya," tulis Parker dalam pernyataan terpisah pada Selasa pagi.

Aturan baru terkait stimulus juga disabut oleh Association of Flight Attendance-CWA, asosiasi yang merepresentasikan sekitar 50.000 awak kabin yang bekerja di 20 perusahaan maskapai.

Presiden AFA International Sara Nelson mengatakan, asosiasi bakal menggunakan waktu 3 bulan terakhir untuk mengirimkan ribuan telepon dan surat kepada penegak hukum serta melakukan acara di 24 kota untuk mendukung kebijakan tersebut.

"Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa solidaritas yang kuat oleh para awak kabin, seluruh anggota asosiasi, serta pelaku industri," tulis Nelson dalam sebuah surat.

"Ini hanyalah uang muka untuk apa yang dibutuhkan untuk pemulihan. Kami membutuhkan semua orang siap untuk berjuang maju," sambungnya.

Baca juga: Riset Nielsen: Transaksi Harbolnas 2020 Capai Rp 11,6 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com