Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bitcoin Tembus 770 Juta, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 10/03/2021, 10:09 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang kripto bitcoin kembali melonjak. Kali ini, harganya melonjak di kisaran 55.000 dollar AS atau Rp 770 juta (kurs Rp 14.000) per satu keping.

Pada hari ini, Rabu (10/3/2021), harga bitcoin diperdagangkan pada level 55.600 dollar AS di pasar Hong Kong. Angka itu naik sekitar 2,8 persen dibanding level sebelumnya pada bulan lalu.

Mengutip Bloomberg, kenaikan mata uang kripto disebabkan oleh sentimen investor setelah harga saham-saham AS melonjak pada Selasa (9/3/2021). Dalam Indeks Bloomberg Galaxy Crypto, mata uang kripto memang mengalami kenaikan sejak 2 minggu terakhir.

Pada Februari 2021, nilai bitcoin melesat di level 58.350 dollar AS per keping.

Kenaikan juga dipicu oleh minat perusahaan yang berbondong-bondong mengadopsi mata uang kripto sebagai alat pembayaran. Sebut saja pabrikan mobil listrik Tesla, hingga sistem pembayaran elektronik seperti Mastercard, Square (SQ), dan PayPal (PYPL).

Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp 15.000, Ini Rinciannya

Faktor lainnya, penggelontoran stimulus pemerintah AS kepada warganya sebagai dampak pandemi Covid-19. Kemungkinan, stimulus akan mendorong aliran modal asing ke pasar keuangan dan mengangkat mata uang kripto.

Memang, mata uang kripto utamanya bitcoin melesat sejak pandemi Covid-19. Dalam setahun terakhir, lonjakannya mencapai 600 persen. Hal ini membuat spekulasi di kalangan investor dan memecahnya menjadi dua kubu, apakah hanya fenomena bubble atau bisa terjadi kenaikan yang lebih besar ke depannya.

"Pergerakan Bitcoin yang lebih tinggi datang ketika AS mengesahkan RUU stimulus, di samping aksi MicroStrategy dan Meitu membeli Bitcoin," kata Annabelle Huang dari perusahaan layanan keuangan crypto Amber Group.

Dia melihat, memang ada peningkatan minat dari kalangan institusi secara global untuk bermain di mata uang kripto. Di China saja, banyak masyarakat kaya yang sudah berani menambah instrumen bitcoin ke dalam portofolio.

"Ini menandakan token digital menjadi tren baru dan semakin mendekati instrumen keuangan utama," ucapnya.

Tercatat, perusahaan dengan aset menggunung seperti JPMorgan Chase & Co. telah mengajukan penerbitan sekeranjang saham kripto, seperti MicroStrategy Inc. dan Nvidia Corp.

Tak hanya itu, Goldman Sachs Group Inc pun melihat permintaan substansial dari institusi untuk memulai perdagangan mata uang kripto.

Baca juga: Bos Twitter Bakal Donasikan Uang Hasil Lelang Tweet Pertamanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com