JAKARTA, KOMPAS.com - Program pemanfaatan kotoran ternak dan sampah dapur untuk pengolahan energi alternatif yakni Biogas Rumah (Biru) telah berjalan 12 tahun.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, sejumlah pencapaian telah dicapai oleh program Biru semenjak diluncurkan pada 2009.
Sampai dengan tahun 2021, program Biru telah memfasilitasi terbangunnya 25.157 unit biodigester dan telah memobilisasi pendanaan sebesar lebih dari Rp 200 miliar.
“Program Biru telah menyumbang lebih dari 50 persen unit terpasang biodigester di Indonesia,” kata Dadan dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: Mentan Dorong Perusahaan Pertanian Kembangkan Produk Berorientasi Ekspor
Total hingga 2021, Dadan mencatat terdapat 47.998 unit biodigester terpasang secara nasional.
“Diharapkan melalui pembelajaran ini masyarakat dapat belajar dari kisah sukses, pengetahuan dan pembelajaran Program Biru serta menggunakan momentum ini dalam mengakselerasi pencapaian target 1.000.000 unit biodigester berbasis pasar,” tuturnya.
Selain itu, program Biru telah menjangkau lebih dari 119.000 orang penerima manfaat.
Penerima manfaat menerima pendapatan tambahan maupun penghematan pengeluaran dari pengurangan pembelian elpiji 3 kilogram, pembelian pupuk kimia dan pendapatan dari bisnis bioslurry (pupuk alami).
“Pendekatan ini menerapkan sebuah konsep ekonomi sirkular yang menghubungkan pemanfaatan limbah organik, akses energi terbarukan dan ketahanan pangan,” ucap Dadan.
Baca juga: Program Biogas Rumah Masih Terkendala Pendanaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.