Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Ini Jadi Kunci Sukses Pengembangan UKM

Kompas.com - 09/04/2021, 19:51 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, terdapat 3 hal yang menjadi kunci kesuksesan UMM Indonesia, yakni inovasi, kolaborasi dan pendampingan.

Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mencontohkan, Koperasi Wisata Mina Bahari 45 Depok Parangtritis, Bantul. Koperasi tersebut dinilai berhasil menerapkan 3 kunci keberhasilan dengan mengolaborasikan antara UMKM, koperasi dan pemerintah.

Koperasi Wisata Mina Bahari 45 Depok Parangtritis, Bantul saat ini memproduksi makanan tradisional di tanah air, dan menjadikan makanan tersebut dikemas dalam kaleng yang siap ekspor.

Baca juga: Koperasi Simpan Pinjam: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya

“Meskipun kita melakukan restrukturisasi, program yang lama ini kita lanjutkan dan kita tingkatkan,” kata Hanung dalam siaran pers Jumat (09/04/2021).

Menurutnya, yang dimaksud dengan inovasi, kolaborasi dan pendampingan yakni kolaborasi UMKM, misalkan dengan factory sharing.

Di mana ada banyak UMKM, kemudian ada yang menyediakan alat produksi supaya mereka yang belum punya alat produksi bisa ikut melakukan proses pengalengan.

Keuntungan lain dari kolaborasi tersebut antara lain dari sisi perijinan dan sertifikasi yang dipermudah. Misalkan saja, barang makanan dan kosmetik izinnya sangat ketat. Ada izin edar, izin BPOM dan lainnya.

Hanung berharap koperasi yang lengkap semacam ini bisa terus dikembangkan di Indonesia.

“Model seperti ini harus kita bangun lebih banyak lagi. Ini menunjukkan bahwa kita yakin, kita bisa,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Bapak Koperasi Indonesia dan Sejarah Lengkapnya

Sementara itu, Ketua Asosiasi Makanan Keleng Yogyakarta, Bambang Trimulyono mengungkapkan, pihaknya mempunyai visi bagamana caranya UMKM di Yogyakarta ini bisa maju bersama. Jika solid, bisa membentuk satu kawasan skala IKM.

“Ini mungkin pertama di Indonesia, untuk bisa saling bahu membahu antara koperasi sebagai bapak angkat dengan UMKM supaya bisa berproduksi dengan baik, punya standardisasi dan legalitas produk serta bisa meningkatkan kualitas agar produk kita bisa ekspor,” kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com