Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Reksa Dana Diyakini Masih Tumbuh Positif di 2021, Ini Alasannya

Kompas.com - 10/05/2021, 13:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Presidium Asosiasi Pelaku Reksa Dana  dan Investasi Prihatmo Hari Mulyanto meyakini pertumbuhan industri reksa dana akan tetap tumbuh positif pada 2021 sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang mulai pulih dari krisis akibat pandemi.

Menurut Prihatmo, agen penjual reksa dana (Aperd) digital akan tetap memainkan peran penting dalam memacu pertumbuhan industri reksa dana.

Keberadaan Aperd digital dinilai berhasil mendorong anak muda, milenial, dan digital savvy untuk mulai berinvestasi dalam dua tahun terakhir.

Baca juga: Platform Investasi Reksa Dana Bibit.id Raih Pendanaan Rp 942 Miliar

"Profil investor yang semakin bergerak ke usia muda dan data penjualan produk investasi melalui agen fintech yang terus meningkat, adalah bukti digitalisasi di capital market berlangsung sangat masif dan berdampak signifikan," ujar Prihatmo melalui keterangan di Jakarta, Senin (10/5/2021), sebagaimana dikutip Antara.

Data menunjukkan, lebih dari 50 persen investor memiliki rekening investasi di Selling Agent Fintech.

Menariknya, jumlah investor berusia di bawah 30 tahun atau sampai dengan 40 tahun telah mencapai lebih dari 70 persen.

Jumlah investor reksa dana di 2020 sudah tumbuh 78 persen menjadi 3,2 juta dibandingkan akhir Desember 2019.

Sedangkan per Maret 2021, jumlahnya meningkat lagi menjadi 3,5 juta.

Baca juga: Reksa Dana Aktif Dinilai Underperform, Syailendra Capital Optimalkan Reksa Dana Pasif

Peningkatan jumlah investor ritel selama pandemi bisa jadi disebabkan oleh bergesernya perilaku milenial dalam membelanjakan uangnya.

Larangan traveling mendorong anak muda mengalokasikan budget plesiran ke rekening investasi.

"Selain dipicu oleh teknologi dan perubahan perilaku konsumen, faktor lainnya adalah meningkatnya literasi masyarakat terkait produk keuangan khususnya investasi. Hal ini terwujud berkat program edukasi yang dilakukan bersama oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self Regulatory Organizations (SRO), para pelaku, dan asosiasi," ujar Prihatmo.

Agen penjual reksa dana daring atau digital memang mulai menjamur beberapa tahun terakhir.

Beberapa nama yang mencuri perhatian antara lain Bibit.id atau Bibit, Bareksa, E-mas dan Tanamduit.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Apa Itu Reksa Dana dan Jenis-Jenisnya

CEO Bibit Sigit Kouwagam mengatakan, perusahaan selalu berupaya untuk jeli dalam menetapkan target pasar, pemilihan bisnis model dan waktu atau timing terjun ke bisnis tersebut.

"Kami membidik investor pemula, para anak milenial yang terbiasa dengan penggunaan teknologi digital dan memiliki keinginan memiliki investasi. Kami ingin para pemula ini bisa berinvestasi secara benar," ujar Sigit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com