Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Waralaba Ayam Keprabon Express, Ternyata Pernah Berkali-kali Gagal

Kompas.com - 04/06/2021, 16:37 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis makanan dan minuman dalam beberapa tahun terakhir semakin positif, apalagi didukung dengan transformasi digital yang saat ini menjadi gaya hidup kaum urban.

Salah satunya adalah Ayam Keprabon, kuliner yang bertahan selama 6 tahun, dan terus tumbuh hingga saat ini.

Renny Rantika, CEO & Co-Founder Ayam Keprabon Express mengungkapkan, awal bisnis yang dijalani bersama suaminya sejak 6 tahun lalu di Solo dengan 4 orang karyawan, perlahan – lahan terus bertumbuh.

Baca juga: Modal Buka Waralaba Lotte Grosir, Tak Sampai Rp 100 Juta

 

Berawal dari bisnis kecil yang menjual ayam geprek, kini bisnsi tersebut tumbuh menjadi waralaba dengan 60 cabang dan 600 karyawan.

Lahir dengan nama Ayam Keprabon, ide bisnis mulanya terinspirasi ketika Renny dan suami mendatangi sebuah tempat makanan ayam geprek di Yogyakarta.

Gerai pertama Ayam Keprabon di berada di Jl. Teuku Umar No. 30, Solo. Daerah tersebut juga dikenal sebagai daerah Keprabon.

Sementara untuk kata ‘express’ ditambahkan Renny, khusus pada gerai waralaba dengan tujuan lebih merepresentasikan hidangan yang enak, murah, praktis dan akrab di tengah masyarakat kota yang dinamis.

“Tempatnya sangat sederhana, sayang sekali padahal bisa dimaksimalkan. Dari situ saya dan suami akhirnya memiliki ide untuk mengangkat menu ayam geprek dalam konsep yang lebih mapan,” kata Renny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Renny menceritakan, Ayam Keprabon Express bukanlah bisnis pertama Renny dan suami. Keduanya merupakan pasangan yang gemar berdagang sedari dulu. Renny mengaku, peruntungan bisnis di berbagai bidang sudah pernah dia jalani.

Baca juga: Mendag: Krisis Jadi Momentum Kebangkitan Waralaba Indonesia

“Jika dihitung, setiap dari 10 jari tangan bisa mewakili kegagalan demi kegagalan dalam berbisnis. Mulai dari berjualan kerupuk di pinggiran jalan Bandung, usaha retail, hingga menjadi agen asuransi,”kata Renny melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Renny mengungkapkan, sebelum terjun ke bisnis Ayam Keprabon Express, apa yang pernah ia dan suami laukan memiliki hasil yang kurang menggembirakan. Namun, meski berkali-kali gagal, kunci keberhasilan Renny dan suami adalah kegigihan dan keberanian untuk selalu memulai lagi dari nol setelah suatu kegagalan.

Renny mengungkapkan, ketika banyak pemain lain di industri mamin fokus untuk segera membuka cabang sebanyak mungkin sekaligus, Renny dan suami memilih aliran berbeda. Ia lebih memilih memulai perlahan sehingga memiliki waktu lebih untuk membentuk fondasi bisnis yang matang.

Renny mengambil waktu kurang lebih satu tahun, untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan dan lain-lain sebelum membuka waralaba Ayam Keprabon Express.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com