Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Disparitas Harga, Menhub Minta Pemda Optimalkan Tol Laut

Kompas.com - 10/06/2021, 18:01 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta untuk pemanfaatan tol laut lebih dioptimalkan. Terlebih saat ini program tol laut mulai alami peningkatan dari segi trayek.

Menurut dia, tol laut yang beroperasi sejak 2015, kini telah memiliki 30 trayek yang diiringi dengan penambahan kapal dan pelabuhan. Adpaun tol laut melibatkan 106 pelabuhan, terdiri dari 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah.

Budi Karya menjelaskan, jumlah muatan kapal memang terus alami peningkatan, namun dengan terus bertambahnya trayek, optimalisasi angkutan di masing-masing trayek perlu juga perlu dilakukan.

Baca juga: Penumpang Kapal Turun Drastis, Bagaimana Nasib Tol Laut Jokowi?

"Dengan tambahan trayek yang saat ini melayani 30 trayek, tentu jumlah angkutan perlu dioptimalkan di masing-masing trayek. Hal ini agar subsidi yang diberikan dapat lebih bermanfaat," ujarnya dalam webinar Kementerian Perhubungan mengenai tol laut, Kamis (10/5/2021).

Untuk mendukung program tol laut, pemerintah memberikan subsidi tarif sebesar 50 persen bagi kapal tol laut dengan muatan balik. Ia ingin dengan pengembangan trayek dan stimulus yang diberikan muatan balik bisa meningkat, terutama dari daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP).

Maka dalam hal ini, Budi Karya meminta untuk setiap pemerintah daerah (pemda) bisa mendorong pemanfaatan tol laut dengan optimal. Sehingga disparitas harga barang antar wilayah pun bisa ditekan dengan adanya tol laut.

"Saya berharap kepada semua pihak dapat siapkan muatan balik, terutama dari daerah 3TP, juga kepada pemda untuk dapat kerja sama dengan stakeholder dalam tingkatkkan muatan balik, sehingga kapal kembali kepelabuhan seperti Surabaya atau Jakarta, itu dalam keadaan tidak kosong," jelas dia.

Menurut Budi Karya, pemda bisa optimalkan muatan tol laut dengan memanfaatkan produk unggulan daerahnya untuk dipasarkan ke wilayah lain. Disamping mendorong tol laut, hal ini sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Ia mencontohkan, seperti pada tol laut trayek T19 yang melayari lima pelabuhan penting di Provinsi Papua dan Papua Barat. Di mana kapal trayek ini mengangkut 20 kontainer berisi beras dan 1 kontainer berisi kecap untuk didistribusikan ke wilayah Papua dan Papua Barat.

Sementara, ketika akan balik ke Merauke, muatan balik kapal pun tetap terisi dengan mengangkut barang sebanyak 11 kontainer dari wialayah tersebut.

"Biaya angkutan laut itu secara umum lebih rendah dibandingkan komersial, maka ini bisa menekan disparitas harga menjadi sama atau mendekati sama dengan harga di Pulau Jawa untuk harga barang-barang pokok di berbagai wilayah 3TP," pungkas Budi Karya.

Baca juga: Menhub Ingin UMKM Manfaatkan Kapal Tol Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com