Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Harga Bitcoin dkk Kompak Berguguran

Kompas.com - 26/06/2021, 12:11 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto pada akhir pekan ini kompak melemah.

Dikutip dari CoinMarketCap, Sabtu (26/6/2021), harga bitcoin terkoreksi 8,41 persen dalam 24 jam terakhir menjadi di kisaran 31.903,81 dollar AS per keping. Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 459,41 juta.

Bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama pada sepekan yang lalu, harga bitcoin terkoreksi lebih dalam, yakni sebesar 9,18 persen.

Baca juga: Setelah El Salvador, Paraguay Disebut-sebut Pertimbangkan Bitcoin Jadi Alat Pembayaran

Harga bitcoin tersebut terperosok cukup dalam bila dibandingkan dengan rekor harga tertingginya tiga bulan yang lalu.

Dikutip dari Coingecko, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar tersebut terkoreksi hingga 50 persen bila dibandingkan dengan rekor harga tertingginya pada pertengahan April lalu yang berada di kisaran 64.804,72 dollar AS per keping. Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 922,17 juta.

Melemahnya harga bitcoin terjadi sejak akhir Mei lalu ketika CEO Tesla Elon Musk memutuskan untuk menghentikan sementara transaksi pembayaran dengan bitcoin di perusahaan produsen mobilnya.

Musk mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penggunaan energi dalam menambang bitcoin yang cukup besar. Sehingga, dampak lingkungan yang dihasilkan juga cukup besar.
Di sisi lain, pemerintah China juga tengah memperketat kebijakan pelarangan transaksi mata uang kripto di Negeri Tirai Bambu.

Baca juga: Tindakan China Makin Keras, Harga Bitcoin Anjlok ke Bawah 30.000 Dollar AS

Terakhir, bank sentral China, People Bank of China (PBoC) telah mendesak perusahaan penyedia jasa pembayaran hingga bank untuk tidak memberikan layanan terhadap setiap aktivitas mata uang kripto.

Pelemahan harga bitcoin diikuti oleh aset kripto lain. Harga ethereum misalnya, pada perdagangan hari ini terkontraksi 7,07 persen menjadi di kisaran 1.835,75 dollar AS. Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 26,43 juta.

Bila dibandingkan dengan harga sepekan yang lalu, harga ethereum terkoreksi cukup dalam, yakni sebesar 16,39 persen.

Di sisi lain, harga dogecoin hari ini juga terkoreksi hingga 8,36 persen menjadi di kisaran 0,2524 dollar AS per keping atau sekitar Rp 3.364,56.

Berikut adalah rincian harga 10 aset kripto paling populer dalam 24 jam terakhir:

  1. Bitcoin 31.903, 81 dollar ASs atau Rp 459,41 juta (-8,41 persen)
  2. Ethereum 1.835,75 dollar AS atau Rp 26,43 juta (-7,07 persen)
  3. Tether 0,9998 dollar AS atau Rp 14.397,12 (-0,05 persen)
  4. Binance Coin 288,29 dollar AS atau Rp 4,15 juta (-5,76 persen)
  5. Cardano 1,29 dollar AS atau Rp 18.576 (-5,56 persen)
  6. Dogecoin 0,2524 dollar AS atau Rp 3.646,56 (-8,36 persen)
  7. XRP 0,6314 dollar AS atau Rp 9.092,16 (-4,74 persen)
  8. USD Coin 1 dollar AS atau Rp 14.400 (-0,02 persen)
  9. Polkadot 14,99 dollar AS atau Rp 215.856 (-7,11 persen)
  10. Binance COin 0,9998 dollar AS atau Rp 14.397,12 dollar AS (-0,04 persen)

Baca juga: Mata Uang Kripto adalah Uang Digital, Begini Cara Kerjanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com