Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamin Pasokan Aman, Bio Farma Produksi 186 Juta Vaksin hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 07/07/2021, 16:52 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bio Farma (Persero) memastikan ketersediaan pasokan vaksin Covid-19 dengan target produksi sebanyak 186,3 juta dosis hingga Desember 2021.

Vaksin diproduksi dengan menggunakan bahan baku (bulk) vaksin dari perusahaan farmasi China, Sinovac.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, sepanjang Januari-Juni 2021 perseroan telah memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 57,9 juta dosis.

Baca juga: Mulai Hari ini, Penumpang Asal dan Tujuan Bandara di Bali-Jawa Wajib Bawa Kartu Vaksin Covid-19

Lalu target produksi di Juli sebanyak 16,6 juta dosis, Agustus 19,8 juta dosis, September 23,3 juta dosis, Oktober 24,9 juta dosis, November 22,64 juta dosis, dan Desember 21 juta dosis.

"Sehingga total yang dari vaksin produksi Bio Farma berjumlah 186,3 juta dosis. Ini Sinovac saja, karena kalau yang lain seperti AstraZeneca dan Novavax itu kita impor vaksin jadi," ujar Honesti dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/7/2021).

Ia menjelaskan, suplai bahan baku yang sudah didapat Bio Farma dari Sinovac sebanyak 105,5 juta dosis pada Januari-Juni 2021.

Pada Agustus 2021, akan datang lagi 40 juta dosis, lalu September 35,4 juta dosis, Oktober 35 juta dosis, November 30,9 juta dosis.

"Jadi total nanti adalah 286 juta dosis (bahan baku vaksin) dari Sinovac," imbuh dia.

Baca juga: Mulai 6 Juli, WNA Masuk Indonesia Wajib Bawa Kartu Vaksin

Melihat data tersebut, Honesti memastikan, suplai bahan baku diperoleh secara kontinyu, begitu pula dengan proses produksi vaksin Covid-19 oleh Bio Farma.

Maka, pasokan untuk program vaksinasi pemerintah pun akan terus berkelanjutan.

"Ini memberikan keyakinan bahwa suplai bahan bakunya kontinyu dan proses produksi pun kontinyu, sehingga Insyaallah pasokan suplai untuk vaksinasi program pemerintah ini bisa berjalan kontinyu dari hari ke hari," ungkap dia.

Honesti mengatakan, Bio Farma juga sudah memiliki kontrak pengadaan bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis.

Saat ini perseroan pun sedang melakukan negosiasi untuk menambah kuota bahan baku vaksin dari Sinovac.

Baca juga: Mulai 6 Juli, WNA Masuk Indonesia Wajib Bawa Kartu Vaksin

"Dengan Sinovac kita juga sudah melakukan kesepakatan, meskipun belum kita tuangkan, tapi dalam proses amandemennya untuk ada penambahan 120 juta dosis lagi. Ini juga sudah kita komunikasikan dengan Kementerian Kesehatan," jelas Honesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com