Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Bank Tutup, Warga Afghanistan Kehabisan Uang Tunai

Kompas.com - 30/08/2021, 07:25 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban kian memburuk. Sistem perbankan di negara tersebut tengah berada di ambang kehancuran.

Setelah hampir dua pekan Taliban mengambil alih kursi pemerintahan, bank-bank di Afghanistan masih tutup. Hal ini mengakibatkan banyak orang kehabisan uang tunai.

"Tidak ada orang yang punya uang," kata seorang pegawai bank sentral Afghanistan, yang identitasnya disembunyikan, dilansir dari CNN, Senin (30/8/2021).

Pegawai itu juga menyatakan, banyak keluarga yang tidak memiliki uang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ini selaras dengan banyaknya pekerja tidak lagi menerima gaji atau upah.

Baca juga: Taliban, Penguasa Baru Kekayaan Tambang Rp 14.000 Triliun di Afghanistan

Sangat bergantungnya perekonomian Afghanistan terhadap nilai mata uang asing dan bantuan internasional menjadi sumber kekacauan sistem keuangan negara ini.

Pasalnya, setelah Kabul jatuh ke Taliban, bantuan internasional telah dihentikan sementara, di mana berdasarkan data Bank Dunia, sumber keuangan tersebut memiliki porsi sebesar 75 persen dari total pengeluaran publik Afghanistan.

"Setelah perbankan Afghanistan dibuka, kerapuhan dari sistem perbankan akan terlihat," ujar seorang sumber yang familiar dengan kondisi perekonomian Afghanistan.

Kamar Dagang Afghanistan-Amerika Serikat menilai, sistem perbankan Afghanistan tengah berada di ambang kehancuran. Sebab, kondisi bank sentral Afghanistan, yang notabenenya merupakan fondasi dari perekonomian suatu negara, tengah tidak stabil.

"Afghanistan dan sektor perbankannya berada pada 'titik eksistensial', di mana keruntuhan sektor perbankan sudah dekat," tulis Kamar Dagang Afghanistan-Amerika Serikat.

Baca juga: Bank Dunia Tangguhkan Bantuan Keuangan untuk Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com