Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melandai, Akankah Level PPKM Bakal Turun?

Kompas.com - 06/09/2021, 10:04 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perpanjangan PPKM untuk wilayah Jawa-Bali dan luar Pulau Jawa-Bali kembali diumumkan malam nanti, Senin (6/9/2021). Tercatat kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir menunjukkan tren penurunan.

Sejatinya, kebijakan PPKM bakal terus berlanjut, namun level tiap daerah ditentukan dari kasus Covid-19 dan penanganan di daerah masing-masing.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan, pemerintah tetap memberlakukan PPKM selama kasus Covid-19 masih ada dan belum benar-benar hilang.

"PPKM ini akan terus berlaku dan berlangsung selama pandemi Covid-19 masih bersama kita. Dan dilakukan evaluasi oleh Pak Presiden setiap minggunya," kata Airlangga dalam konferensi pers perpanjangan PPKM secara virtual dua minggu lalu.

Baca juga: Menko Airlangga: Seluruh Pihak yang Terlibat PON Papua Harus Sudah Divaksin

Adapun kasus Covid-19 di Indonesia mengalami tren penurunan, meski kasus harian masih fluktuatif. Mengutip data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga 5 September 2021, masih terjadi penambahan kasus mencapai 5.403 orang.

Secara keseluruhan, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia mencapai 4,12 juta sejak 2 Maret 2021.

Tapi, jumlah pasien sembuh pada hari yang sama lebih banyak, yakni sebesar 10.191 orang. Dengan begitu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 3.83 juta orang.

Pemerintah mencatat, kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 155.519 orang dengan penambahan kasus harian sebesar 5.403 orang.

Jumlah itu sudah membaik dibanding kasus pada 15 Juli 2021, dengan penambahan kasus harian mencapai 54.517 kasus.

Baca juga: Cek Jadwal dan Syarat Terbaru Naik MRT Jakarta Selama PPKM Level 3

Luar Jawa-Bali

Pada minggu lalu, Airlangga juga menuturkan, beberapa kasus Covid-19 di daerah di luar Pulau Jawa-Bali menunjukkan tren penurunan. Tren penurunan terjadi di seluruh provinsi, yakni Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Di Sumatera, kasus aktif turun sebesar -42,17 persen, sementara di Nusa Tenggara turun tajam -65,36 persen. Di Kalimantan, kasus aktif turun dari tanggal 9-30 Agustus -51,75 persen, Sulawesi -47,34 persen, dan Maluku Papua -29,9 persen.

Penurunan kasus terjadi lantaran adanya pembatasan mobilitas. Ada sekitar 20 kabupaten/kota yang mengalami tren penurunan mobilitas, sementara 9 kabupaten/kota lainnya mengalami peningkatan.

Penurunan mobilitas terjadi di Dumai, Medan, Rokan Hulu, Pringsewu, Banggai, Banda Aceh, Lampung Selatan, Siak, Luwu Timur, Samarinda, dan Merangin.

Sedangkan 9 kabupaten/kota dengan mobilitas yang meningkat adalah Bandar Lampung, Pekanbaru, Pematangsiantar, Jambi, Sumba Timur, Kupang, Jayapura, Padang, dan Palembang.

Penurunan kasus aktif Covid-19 lantas mempengaruhi asesmen level PPKM. Tercatat, ada 3 provinsi turun dari asesmen level 4. Padahal di tanggal 18 Agustus, masih terdapat 7 provinsi.

Empat provinsi yang masih masuk dalam asesmen level 4 adalah Sulawesi Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Baca juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Ini Syarat Operasional Mal dan Restoran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com