Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penurunan Harga Bitcoin Dinilai Masih dalam Batas Wajar

Kompas.com - 23/09/2021, 11:45 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga berbagai aset kripto tengah berada dalam tren pelemahan sejak beberapa hari terakhir. Hal ini disebabkan oleh berbagai sentimen, mulai dari krisis Evergrande di China hingga antisipasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Namun demikian, penurunan tersebut dinilai masih normal. Pasalnya, harga bitcoin dan berbagai aset kripto lainnya sempat mengalami koreksi yang jauh lebih dalam pada pertengahan tahun ini.

"Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan trend berita nya apakah lagi positif ataupun negatif. Namun saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi," tutur CEO Indodax, Oscar Darmawan, kepada Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Harga Aset Kripto Kembali Rontok, Bitcoin Turun ke Kisaran Rp 620 Juta

"Saya ambil contoh, beberapa bulan lalu bitcoin sempat anjlok sampai menyentuh angka 30.000 dollar AS. Tapi nyatanya beberapa bulan kemudian bisa menyentuh angka 50.000 dollar AS lagi," tambahnya.

Menurutnya, tren penurunan saat ini justru bisa dimanfaatkan oleh investor untuk menambah kepemilikan aset kriptonya. Sebab, sejumlah sentimen positif berpotensi mendongkrak kembali harga aset kripto nantinya.

"Mumpung bitcoin sedang murah, sebenarnya investor bisa memanfaatkan momentum ini. Setelah membeli, lalu disimpan, dan dijual saat harga naik atau kembali menembus level tertingginya seperti di beberapa bulan lalu, bitcoin sempat menembus all time highnya di 60.000 dollar AS," ujarnya.

Lebih lanjut Oscar menyebutkan, di tengah kondisi pasar aset kripto yang rontok, sejumlah pihak justru telah memperkuat portofolionya.

El Salvador, negara pertama yang menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran sah, menambah kepemilikan bitcoin-nya, menjadi 700 bitcoin.

Baca juga: Keuntungan Transaksi Kripto Kena Pajak?

Selain itu, perusahaan multinasional di industri teknologi finansial, Paypal telah menyediakan fitur perdagangan bitcoin, ethereum, litecoin, dan bitcoin cash untuk penggunanya di Inggris. Ini dinilai menandakan penerimaan aset kripto oleh layanan keuangan yang semakin luas.

Dengan melihat sentimen-sentimen tersebut, Oscar meyakini, harga aset kripto masih berpotensi mengalami penguatan ke depannya.

"Pada bulan September tahun 2020, harga Bitcoin menyentuh 11.900 dollar AS per koin atau setara Rp 173,75 juta dan sekarang harganya menyentuh di angka 43,246.39 dollar AS per koin atau setara Rp 615,757 juta. Ini membuktikan bahwa bitcoin bukanlah investasi jangka pendek," ucap Oscar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com