Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Waspadai Dampak Evergrande karena Bisa Pengaruhi Ekspor RI

Kompas.com - 23/09/2021, 11:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kasus gagal bayar (default) yang dialami oleh raksasa konstruksi kedua terbesar China, Evergrande.

Pasalnya, China adalah salah satu mitra dagang dan tujuan ekspor Indonesia bersama Amerika Serikat dan Jepang. Kasus gagal bayar Evergrande mempengaruhi pemulihan ekonomi China dan dunia termasuk kinerja ekspor impor negara tersebut.

"Situasi ekonomi RRT (China) harus kita cermati dan kita waspadai. Kenaikan ekspor terutama komoditas sangat dipengaruhi oleh global economic recovery yang terutama di-drive oleh China, eropa, dan Amerika," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Alami Krisis Likuiditas, Evergrande Sampai Utang ke Karyawan

Badan Pusat Statistik mencatat, ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2021 mencapai 21,42 miliar dollar AS. Realisasi ini naik 20,95 persen (month to month/mtm) dibandingkan laju ekspor pada Juli 2021.

Ekspor juga naik dibandingkan dengan Agustus tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar 13,06 miliar dollar AS. Capaian ini menjadikan laju ekspor tertinggi sepanjang sejarah.

Laju ekspor ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia seperti kenaikan harga batubara, nikel, dan kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

Sri Mulyani menyebut, kinerja ekspor yang sudah baik ini harus dipertahankan dengan meminimalisir segala risiko yang terjadi.

"Ada risiko stabilitas sektor keuangan dari satu perusahaan konstruksi terbesar kedua di China yaitu Evergrande. Mereka akan mengalami situasi tidak mudah yang memberikan dampak luar biasa baik untuk ekonomi domestik China maupun dunia. Kita mewaspadai apa yang terjadi dengan perekonomian Tiongkok," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Gubernur BI Beberkan Dampak Krisis Evergrande ke Indonesia

Sebagai informasi, Evergrande memiliki kewajiban berupa utang sebesar 300 miliar dollar As atau sekitar Rp 4.260 triliun (kurs Rp 14.200).

Sampai dengan akhir pekan lalu, total utang yang jatuh tempo diperkirakan lebih dari 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

"Terdapat risiko penularan bila masalah Evergrande di China tidak terselesaikan. Saya pikir akan ada perusahaan pelat merah dengan kondisi keuangan yang baik yang bakal mengambil alih (Evergrande Group)," ujar Chief Investment Officer Rockefeller Global Family Office, Jimmy Chang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com