Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Sebut Program B30 Hemat Devisa Rp 114 Triliun

Kompas.com - 06/10/2021, 17:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan mandatori biodiesel 30 persen atau B30 yang diterapkan sejak 1 Januari 2020 telah berhasil mengurangi impor solar.

Hal itu membuat negara bisa berhemat devisa hingga 8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 114 triliun (asumsi kurs Rp 14.250 per dollar AS).

"Pengurangan impor solar atau penghematan devisa dengan implementasi B30 hingga saat ini sebanyak 8 miliar dollar AS," kata Airlangga dalam acara Seremoni Keberhasilan Uji Terbang Pesawat CN235 Campuran Bahan Bakar Bioavtur, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Masih Berstatus PWL, RI Dinilai Akan Kesulitan Gaet Investor Asing

Selain menghemat devisa, program B30 juga dinilai berhasil menurunkan gas rumah kaca hingga 22,43 juta karbondioksida pada tahun lalu. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong penggunaan B30 secara masif, terlebih kebijakan ini juga disebut turut mendongkrak harga kelapa sawit.

"Pemerintah menargetkan penggunaan B30 mencapai 9,2 juta kilo liter agar bauran kebijakan 23 persen bauran dari energi baru terbarukan bisa tercapai di tahun 2025,” jelasnya.

Menurut Airlangga, penggunaan kelapa sawit sebagai bahan bakar lebih efektif ketimbang sumber minyak nabati yang lainnya. Misalnya untuk menghasilkan 1 ton minyak kelapa sawit hanya membutuhkan lahan seluas 0,3 hektar lahan.

Sementara untuk menghasilkan 1 ton reddit oil yang membutuhkan lahan seluas 1,3 hektar, sunflower oil butuh 1,5 hektar, dan soy bean oil butuh 2,5 hektar.

"Indonesia negara terbesar yang menguasai 55 persen pasar sawit di dunia. Selain itu, dibandingkan komoditas pesaing, kelapa sawit lebih efisien dan produktivitasnya lebih tinggi," kata dia.

Baca juga: 56 Perempuan di Daftar Orang Terkaya AS Berharta Rp 8.000 Triliun

Maka, dengan pemanfaatan energi terbarukan itu, Airlangga menegaskan, Indonesia terus berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 29 persen di 2030 dengan usaha sendir, dan 41 persen dengan dukungan kerja sama teknik dari internasional.

Hal ini sesuai dengan konvensi perubahan iklim yang telah disepakati dalam Paris Agreement pada 2015 lalu.

“Target penurunan CO2 di sektor energi berfokus pada pemanfaatan energi baru terbarukan atau EBT," pungkas Airlangga.

Baca juga: Trik Investasi Saham Bagi Anda yang Memiliki Gaji UMR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com