Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Luncurkan Tiga Vaksin Hewan Buatan Kementerian Pertanian

Kompas.com - 08/10/2021, 15:09 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan tiga vaksin hewan bertepatan dengan puncak hari rabies sedunia (world rabies day) yang digelar di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya.

Menurut Mentan, tiga vaksin yang dilepas hari ini merupakan hasil dari penelitian jajaran Kementan. Ketiganya adalah vaksin Neo Rabivet yang sudah terintegrasi, terverifikasi dan memenuhi persyaratan CPOHB.

Lalu vaksin kedua adalah vaksin Afluvet HiLow yang merupakan vaksin kombinasi antara H5N1 dan H9N2, dan terakhir adalah serum Scovet ASF yang merupakan produk biologis berupa serum konvalescen African Swine Fever dari babi yang sembuh dari penyakit ASF.

Baca juga: 3 Strategi Pemerintah Penuhi Kebutuhan Jagung untuk Pakan Ternak

"Ketiga produk hasil penelitian dan pengembangan Kementan tersebut sangat penting, mengingat Indonesia adalah negara pengekspor babi terbesar yang cukup diperhitungkan. Apalagi virus adalah lawan yang tidak kelihatan dan bisa masuk ke semua sektor," ujar Mentan pada acara puncak Hari Rabies Sedunia, dikutip Kompas.com dalam siaran resminya, Jumat (8/10/2021).

Mentan menilai ketiga produk yang dikeluarkan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya ini sangat membanggakan, mengingat produk ini hasil karya pegawai Kementan, dan terutama produk serum ASF yang berdasarkan penelitian mampu meningkatkan kekebalan virus demam babi afrika hingga 52 persen.

Produk ini menjadi solusi saat ini mengingat vaksin demam babi afrika belum ada di dunia.

Terkait penyakit rabies, Mentan mengatakan, penyakit ini masalah kesehatan besar yang harus ditangani bersama, termasuk para kepala daerah dan semua pihak yang terlibat di sektor peternakan maupun pemeliharaan.

Caranya melalui program pengendalian yang mengedepankan implementasi one health.

"Karena penanganan hewan itu bukan sesuatu yang mudah. Kenapa begitu? Karena virus rabies itu bukan hanya kita yang kena, tetapi tetangga juga kena. Apalagi kalau di tempat wisata. Ini bahaya banget," Kata Mentan.

Baca juga: Dorong Tol Laut, Kapal Ternak di NTB Bisa Angkut 500 Sapi Sekali Jalan

Mentan menegaskan pentingnya pencegahan rabies untuk keselamatan hewan dan manusia. Dampak rabies tidak hanya pada kesehatan, namun juga akan berpengaruh pada ekonomi secara umum.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementan, Nasrullah mengatakan, program pengendalian dan pemberantasan rabies merupakan komitmen kuat dari jajarannya untuk Indonesia yang lebih berkualitas.

"Untuk daerah tertular risiko tinggi, kita upayakan alokasi vaksin sebanyak 70 persen populasi hewan penular rabies. Sedangkan untuk daerah risiko rendah dan bebas, alokasi vaksin cukup untuk vaksinasi tertarget dan vaksinasi darurat," katanya.

Nasrullah berharap pemerintah daerah untuk turut mendukung pelaksanaan program dengan mengisi kekurangan ketersediaan vaksin dan sumberdaya lain yang diperlukan.

Dirjen PKH juga menyebutkan bahwa di Pusat, Ditjen PKH sudah merangkul mitra kerja internasional seperti FAO, AIHSP dan USAID dalam pengendalian dan penanggulangan rabies.

"Kerjasama dengan kementerian dan Lembaga sebenarnya sudah berjalan baik, khususnya dengan Kemenkes, KLHK dan Kemenko PMK, namun ini perlu terus dipertahankan dan diperkuat agar target Indonesia bebas rabies 2030 dapat tercapai," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com