Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Manggarai Sama dengan Stasiun di Kota-kota Besar Dunia

Kompas.com - 03/11/2021, 21:46 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan Stasiun Manggarai bertujuan meningkatkan layanan transportasi kereta api bagi masyarakat. Sebab, Stasiun Manggarai menjadi salah satu yang tersibuk di DKI Jakarta.

"Sebagai stasiun tersibuk di DKI Jakarta, bahkan di Indonesia. Stasiun Manggarai kini melayani lebih dari 50 persen dari total seluruh perjalanan KRL Jabodetabek yang berjumlah 994 perjalanan setiap hari," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Tingginya pergerakan penumpang di Stasiun Manggarai juga tercermin dari volume penumpang transit di masa pandemi saja mencapai 30.000 orang per hari. Kondisi inilah yang membuat Stasiun Manggarai perlu dikembangkan.

Baca juga: Syarat Perjalanan Sering Berubah, Ini Kata Kemenhub

Menurut Budi Karya, Stasiun Manggarai ke depannya akan menjadi stasiun sentral yang diintegrasikan dengan pengembangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD). Tujuannya, agar pergerakan masyarakat lebih efektif dan efisien.

“Pengembangan Stasiun Manggarai Baru masih terus kita lakukan, namun kini dapat kita lihat bagaimana megahnya Stasiun Manggarai, menyamai stasiun yang ada di kota-kota besar di dunia,” jelasnya.

Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian saat ini tengah membangun Stasiun Manggarai baru yang merupakan bagian dari proyek double-double track (DDT) atau jalur dwi ganda Manggarai-Cikarang, yang terbagi dalam beberapa paket pekerjaan.

Sejumlah paket pekerjaan yang sudah selesai antara lain Stasiun Jatinegara, Stasiun Depo Cipinang, dan sisi barat jalur baru elevated Stasiun Manggarai-Jatinegara-Cipinang.

Sementara pembangunan Stasiun Manggarai sisi timur. Stasiun Bekasi, Underpass Cibitung, dan beberapa paket pekerjaan lainnya masih terus berjalan.

Ia pun berharap, ketika rampung pengembangan Stasiun Manggarai ini bisa memberikan manfaat mengurangi keterlambatan perjalanan kereta api dan memperpendek waktu tempuh perjalanan.

"Diharapkan kehadirannya dapat mengurangi permasalahan transportasi perkotaan seperti, kemacetan dan polusi udara, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memilih menggunakan transportasi publik,” kata Budi Karya.

Baca juga: Jubir Jubir Kemenhub: Aturan Perjalanan Darat Jarak 250 Km Wajib PCR Sudah Dicabut!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com