JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui Indonesia minim SDM dengan kompetisi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Hal ini terlihat ketika Indonesia mulai berhenti mengekspor material mentah (raw material) yang menjadi komponen baterai kendaraan mobil listrik di proyek smelter Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah.
"Sekarang kita tidak mau hanya ekspor raw material, kita mau itu jadi satu kesatuan. Ini kesalahan kita berpuluh-puluh tahun, kita perbaiki. Memang ada kritik awalnya, kenapa enggak pakai tenaga Indonesia? Memang enggak ada," kata Luhut dalam webinar ITS, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Facebook Cari 10.000 Tenaga Kerja Ahli Kembangkan Platform Digital Metaverse di Uni Eropa
Luhut menyampaikan, minimnya SDM sesuai kualifikasi membuat control room di kawasan industri Weda Bay diisi oleh lulusan yang tidak sesuai bidangnya.
Pekerja itu harus dilatih ulang karena memiliki latar belakang beragam, mulai dari sejarah, hukum, hingga perawat.
Luhut lantas mengungkapkan, mencari SDM yang sesuai kualifikasi tidak semudah kritik yang berseliweran di luar.
"Dia yang di control room orang-orang itu karena kita tidak punya. Dan lebih parah setelah kita bikin poltek, tidak ada pula yang lulus orang daerah. Ini fakta di lapangan yang kita mungkin ketawa dengarnya," tutur Luhut.
Lebih lanjut Luhut sempat menyebut, kurang tepat jika hanya menyalahkan masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke sektor industri strategis. Pasalnya, Indonesia akan belajar banyak tentang teknologi yang dibawa tenaga kerja asing.
Baca juga: Program Padat Karya Tunai Serap 34.576 Tenaga Kerja Untuk Bangun Sanitasi di Pesantren
Dia menyatakan, mempelajari teknologi yang dibawa akan terjadi alih teknologi. Di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) misalnya, Luhut juga meminta investor membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Halmahera Tengah.
"Banyak yang mengeluh kenapa enggak orang Indonesia semua? Ya memang enggak ada, karena kita berpuluh-puluh tahun tidak pernah memperhatikan bangunan poltek yang berkualitas di daerah ini," pungkas Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.