Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina NRE Pasang PLTS 127,5 KWp di Gedung Pertamina International Shipping

Kompas.com - 23/11/2021, 15:44 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.comPertamina NRE memaksimalkan penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di area operasinya.

Berkolaborasi sama dengan subholding lain di Pertamina, Pertamina NRE menyediakan PLTS sebagai pengganti sumber listrik berbasis energi fosil yang selama ini digunakan.

Pada September 2021 Pertamina NRE menyediakan PLTS di atap gedung logistik PT Pertamina International Shipping (PIS) yang berlokasi di Jakarta dan telah melakukan mechanical completion pada 10 Oktober lalu.

Baca juga: Pertamina Sudah Pasang PLTS di 99 SPBU

 

Ditargetkan PLTS tersebut beroperasi tahun ini dengan kapasitas 127,5 KWp dan sistem on grid.

“Penyediaan PLTS di gedung logistik PT Pertamina International Shipping merupakan bagian dari upaya transisi energi di internal Pertamina,” ungkap Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi dalam keterangan resminya, Selasa (23/11/2021).

“Sebagai perusahaan yang berambisi untuk menjadi perusahaan energi global yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, serta memiliki tata kelola yang baik, Pertamina menargetkan penurunan emisi yang dihasilkan dari aktivitas operasional sebesar 30 persen pada tahun 2030,” lanjutnya.

PIS berambisi untuk menjadi green shipping company. Aspirasi ini diwujudkan dalam penggunaan aktivitas operasional yang ramah lingkungan, salah satunya adalah pembangunan Kapal Milik baru dengan konsep eco ship design yang didesain untuk mengurangi emisi gas buang. Penggunaan PLTS di area operasi juga mendukung terwujudnya ambisi tersebut.

Baca juga: Pertamina Bangun PLTS di Blok Rokan

Sebagai subholding Integrated Marine Logistics, PIS mengelola pelabuhan-pelabuhan di terminal BBM dan LPG Pertamina.

Ke depan kerja sama antara Pertamina NRE dengan PIS juga akan mencakup penyediaan PLTS di Terminal BBM Tanjung Uban, Terminal BBM Pulau Sambu, dan Terminal LPG Tanjung Sekong. Potensi kapasitas PLTS di ketiga lokasi tersebut mencapai 5 MWp dan battery energy storage system (BESS) sebesar 8 MWh. Konstruksi ditargetkan mulai di penghujung tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com