JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV-2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, proyeksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, karena didorong oleh akselerasi pemulihan ekonomi yang terlihat cukup kuat.
“Untuk 2021 kami perkirakan pertumbuhan ada di kisaran 3,5 persen hingga 4 persen, di mana pada kuartal IV pertumbuhan diprediksi akan di atas 5 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Selasa (21/12/2021), dikutip dari Kontan.co.id.
Baca juga: Menko Airlangga: KUR Terbukti Jadi Penyumbang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Menurut Menkeu, pertumbuhan di sejumlah negara melambat pada kuartal III-2021 akibat varian Delta, namun pada kuartal IV-2021 ada indikasi tren yang menguat.
Hal ini tercermin dengan Purchasing manager's Index (PMI) manufaktur yang terus berada pada zona ekspansi.
Dia melihat, Indonesia mencatat kenaikan PMI tertinggi di ASEAN meskipun terjadi koreksi pada bulan terakhir. Namun tetap diatas Malaysia, Vietnam, Filipina, maupun Thailand.
Baca juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mencapai 4 Persen
Mobilitas masyarakat terus juga meningkat dan melampaui level pra-pandemi. Kondisi pandemi yang relatif terjaga dan pelonggaran PPKM mendorong meningkatnya keyakinan masyarakat untuk kembali beraktivitas.
Menkeu mengatakan hal ini nampak pada kegiatan ekonomi masyarakat yang terus menunjukkan peningkatan, terutama untuk kategori retail & recreation serta grocery & pharmacy.
Selain itu, Mandiri spending index hingga 24 November 2021 terus naik di angka 120,5, yang artinya mengindikasikan adanya peningkatan konsumsi.
Kinerja impor bahan baku yang masih tumbuh 60,5 persen menunjukkan bahwa sektor manufaktur mengalami aktivitas yang cukup kuat.
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi listrik juga menunjukkan adanya akselerasi pada level 14,5 untuk industri dan 5,7 untuk bisnis.