Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

ANJ Dorong Masyarakat Produksi Pembasmi Hama dan Disinfektan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 28/12/2021, 18:26 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mendorong masyarakat untuk memproduksi pembasmi hama dan disinfektan ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah.

Salah satu anak perusahaan ANJ, yaitu PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM), telah mengembangkan asap cair sebagai pembasmi hama ramah lingkungan dan eco-enzyme yang dapat digunakan sebagai disinfektan ramah lingkungan.

Upaya yang disebut sebagai eco-innovation tersebut sudah berjalan di bagian internal perusahaan dan sudah diimplementasikan di lingkungan masyarakat sekitar selaku penerima manfaat program pemberdayaan perusahaan.

Inovasi asap cair

Head of Research and Development ANJ Jajang Supriatna menjelaskan, inovasi asap cair bermula dari ide untuk mengolah timbunan sampah kayu bekas di daerah Kecamatan Dendang, Belitung Timur, Bangka Belitung.

Asap cair ini dihasilkan melalui proses pirolisis, yaitu proses pemanasan ketika bahan akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas,” papar Jajang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Hingga September Pendapatan ANJ Naik 61,3 Persen, Dirut Lucas Optimistis Tutup 2021 dengan Laba Lebih Besar

Ia menjelaskan, asap cair dapat dimanfaatkan sebagai pembasmi hama untuk mengurangi pestisida saat bercocok tanam.

Saat ini, kata Jajang, inovasi asap cair telah dirasakan oleh masyarakat di Desa Balok dan Dendang, Kecamatan Dendang, Belitung Timur.

Masyarakat di kedua desa tersebut menggunakan asap cair sebagai pembasmi hama untuk melindungi sayuran yang ditanam di pekarangan rumah, pekarangan kantor, dan lahan kosong di sekitar.

Sementara itu, Resident Director SMM Juli Wankara Purba mengatakan, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia tahun 2020, banyak masyarakat mengalami keterbatasan sumber penghasilan dan harga kebutuhan pangan pun melambung.

Sebagai solusi untuk mengatasi masalah itu, pihak SMM mendorong masyarakat agar mengelola lahan kosong untuk menanam sayuran demi meningkatkan pendapatan.

Baca juga: Peduli Krisis Iklim, ANJ Terapkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan

SMM juga memberikan edukasi tentang inovasi asap cair, melakukan pendampingan persiapan area tanam, dan memberikan sarana prasarana bercocok tanam bagi masyarakat.

“Kami berharap dengan dengan penggunaan asap cair, maka masyarakat dapat mengurangi pemakaian pestisida serta meningkatkan produktivitas kebun sayur sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan,” kata Juli.

Ia menyampaikan, SMM juga memanfaatkan asap cair untuk membasmi hama tanaman kelapa sawit, yaitu kumbang Oryctes rhinoceros atau yang sering disebut kumbang tanduk.

Dilaporkan Juli, pada 2021, kelompok masyarakat Miana Desa Dendang di Kecamatan Dendang telah berhasil memproduksi lebih dari 35 liter asap cair.

Inovasi eco-enzyme

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mengajak masyarakat mengolah sampah organik dengan konsep eco-enzyme untuk menghasilkan produk pembersih rumah tangga ramah lingkungan.DOK. Humas ANJ PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) mengajak masyarakat mengolah sampah organik dengan konsep eco-enzyme untuk menghasilkan produk pembersih rumah tangga ramah lingkungan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com