Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong UKM Lebih Banyak Ekspor, Ini Langkah Kemenkop

Kompas.com - 07/01/2022, 17:40 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Yulius membeberkan, ada beberapa kendala yang dihadapi UKM untuk melangkah ke pasar ekspor.

"Adapun kendala tersebut di antaranya, minimnya pengetahuan tentang selera pasar (market intelligence) dan dokumen persyaratan di negara tujuan, kualitas produk yang tidak konsisten, kapasitas produksi yang terbatas dan kesinambungan produksi, serta biaya sertifikasi yang tidak murah hingga kendala logistik," ujar Yulius pada acara peresmian Program Digital Export Summit 2022, secara daring di Jakarta, Jumat (7/1/2022).

Untuk itu, lanjut Yulius, Kementerian Koperasi dan UKM akan mendorong lebih banyak UKM yang siap ekspor tahun ini. Antara lain, dengan memfasilitasi sertifikat dukungan ekspor bagi UKM, sekolah ekspor, pelatihan UKM ekspor, pembiayaan ekspor, sistem informasi ekspor, pameran berskala internasional, jadwal pengiriman kontainer, serta kerjasama peningkatan ekspor lainnya.

Baca juga: Rachmat Gobel Minta Pemerintah Larang Ekspor Batu Bara Permanen

"Melalui sinergi kolaborasi dengan seluruh stakeholder, diharapkan kontribusi ekspor UMKM akan meningkat," kata Yulius.

Yulius juga mengapresiasi diadakannya sekolah ekspor yang selama ini berkontribusi untuk turut serta dalam meningkatkan ekspor nasional, melalui pendidikan calon eksportir di Indonesia.

Dia menilai, sekolah ekspor akan melahirkan semakin banyak eksportir baru dari generasi Milenial dan generasi Z untuk menciptakan wirausaha dan eksportir baru yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini.

"Para mahasiswa, yang terlibat dalam program Kampus Merdeka dan melakukan magang atau studi independen melalui program Studi Independen Bersertifikat Menjadi Eksportir Baru 4.0 yang dilaksanakan sekolah ekspor, diharapkan akan benar-benar menjadi wirausaha pelaku ekspor," papar Yulius.

Bagi Yulius, transformasi ekonomi ke industri 4.0, mendorong penggunaan teknologi dan digital. Sehingga, membuat pola konsumsi masyarakat beralih ke daring (online) dan mengharuskan UKM Indonesia untuk beradaptasi secara khusus apabila ingin menembus pasar ekspor serta bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

Sementara itu, Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono mengatakan, pihakny mendapat dukungan dari Kemenkop UKM dan BNI Xpora dalam penyelenggaraan Program Exhibition dan Business Matching serta peresmian Digital Export Summit 2022.

Program ini diharapkan dapat memberikan semangat awal tahun 2022.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, kolaborasi kita akan semakin erat dalam mencetak dan mendorong eksportir-eksportir baru," ucapnya.

Baca juga: Plafon KUR 2022 Naik, BRI Siapkan Infrastruktur Penyaluran Kredit UMKM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com