Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Opsi BLU Batu Bara, Kemenkeu: Kita Harus Gerak Cepat...

Kompas.com - 13/01/2022, 09:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kini tengah mempertimbangkan skema baru untuk menjamin pasokan batu bara ke pembangkit listrik. Salah satu skema yang mencuat adalah melalui Badan Layanan Umum (BLU) untuk penyediaan domestic market obligation (DMO) batu bara.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu mengungkapkan, rencana BLU batu bara ini masih dalam pembahasan. Kendati demikian dia mengaku pemerintah mesti bergerak cepat agar suplai batu bara dalam negeri terjamin.

"Untuk yang batu bara ini memang kita harus gerak cepat. Ke depannya kita memastikan mekanisme ini terjadi dengan lebih baik supaya kita menghindari risiko yang tidak perlu," kata Febrio dalam Taklimat Media, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Pasokan Batu Bara Membaik, Kementerian ESDM Jamin Tak Ada Pemadaman Listrik

Febrio menuturkan, mekanisme BLU batu bara akan mirip dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Di sana, pengusaha kelapa sawit akan membayar pungutan sebagai kompensasi ekspor.

Pungutan nantinya dikelola dan akan digunakan untuk kepentingan sektor tersebut kembali. Adapun besaran pungutan akan berbeda-beda tergantung threshold yang disesuaikan dengan harga referensi kelapa sawit dunia.

Jika harga CPO di atas threshold yang sebesar 750 dollar AS per metric ton, maka pengusaha perlu membayar pungutan ekspor dan bea keluar. Sementara jika di bawah threshold, pengusaha membayar pungutan ekspor saja.

Baca juga: Keran Ekspor Batu Bara Kembali Dibuka, Luhut: Ya Kan Kita Perlu Uang..

"Ini memang mirip dengan BLU yang lain, BPDPKS juga demikian. Dalam konteks BPDPKS, itu konteksnya adalah pemerintah berkoordinasi dengan sektor usaha untuk mendorong hilirisasi," ucap Febrio.

Intinya kata Febrio, pemerintah akan mencari cara agar suplai kebutuhan batu bara ke PLN terpenuhi dengan mekanisme yang baik. Di sisi lain agar kepastian usaha juga terjaga sehingga tidak mengganggu dunia usaha.

Yang jelas, BLU batu bara merupakan opsi agar sistemnya lebih baik, procurement lebih baik, dan menghindari ketidakpastian.

"Jadi ada konteks reform di sana, di mana pemerintah bekerjasama pihak swasta, mengkolaborasi kebijakan dengan bagus sehingga kita bisa mendorong program B30, bahkan mengekspor biofuel," beber dia.

Dia pun berpendapat, pembentukan BLU batu bara tidak akan membebani keuangan negara mengingat skemanya seperti BPDPKS. Dengan BLU, akan tercipta koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dengan industri.

"Apakah ada berdampak pada keuangan negara? sama sekali tidak. APBN tetap aman jadi lebih sehat, kita lihat logika yang mirip dengan itu, siapkan mekanisme, suplai batu bara aman, at the same time kepastian batubara juga terjamin," tandas Febrio.

Baca juga: Ini Strategi PLN Jaga Ketahanan Batu Bara Untuk Cegah Krisis Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com