Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bisnis Kos-kosan Moncer di Tengah Pandemi? Coba Cara Berikut Ini

Kompas.com - 05/02/2022, 13:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis kos-kosan atau rumah kos tidak luput dari dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020. Walau demikian, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada 2022 tidak lagi seketat tahun lalu. 

Berbagai kegiatan masyarakat mulai kembali normal. Misalnya dimulainya proses belajar tatap muka, serta kembalinya para pekerja ke kantor.

Dengan kondisi tersebut, bisnis rumah kos yang sempat mengalami penurunan selama pandemi, bisa kembali tumbuh karena peningkatan permintaan.

Baca juga: Sebanyak 57.621 Rumah Siap Huni Belum Laku Terjual, Ini Penyebabnya

General Manager pengelolaan kamar kos, RoomMe, Rudianto Lim mengatakan, beberapa kamar kos saat ini mulai terisi satu per satu, sehingga para pengelola kos perlu bersiap menghadapi permintaan tersebut.

Occupancy kamar di sebagian besar indekos mulai terisi satu per satu. Kami menyadari bahwa mempertahankan pelayanan yang prima di tengah gempuran pandemi selama dua tahun ini merupakan tantangan yang besar,” kata Rudianto dalam siaran pers, Sabtu (5/2/2022).

Untuk menghadapi demand tersebut, RoomMe mengadakan webinar “Serba-serbi Kost” sebagai langkah antisipasi sekaligus persiapan menyambut tahun pemulihan.

Baca juga: Saham Meta Anjlok, Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 417 Triliun dalam Sehari

Dalam webinar tersebut, para mitra yang bekerja sama dengan RooMe diberikan bekal terkait dengan desain ideal kamar kos, standardisasi kamar kos, dan cara memasarkan kamar kos.

“Edukasi tersebut memberikan pengetahuan terkait dengan adaptasi perubahan yang terjadi selama pandemi. Misalkan, dengan Sebagian pekerja yang masih melakukan Work From Home (WFH), kehadiran fasiltas penunjang di kos seperti WiFi sangat dibutuhkan,” kata dia.

Selain itu, pengelola rumah kos perlu menyiapkan sarana seperti meja dan kursi yang nyaman, serta kebersihan lingkungan. Pemasaran rumah kos juga harus lebih kreatif mengikuti tren yang ada, seperti melalui media sosial atau bekerja sama dengan operator kos.

Baca juga: Bitcoin dan Ethereum Menguat, Simak Harga Kripto Hari Ini

RoomMe juga memberikan apresiasi pada lima pengelola rumah kos yang konsisten dalam memberikan pelayanan terbaik selama pandemi Covid-19, baik skala kecil maupun menengah. Rumah kos tersebut yaitu Kost Depok Dyaneva, Kost Rawamangun Best, Kost Pancoran Kalibata Tengah Suites 16, Kost Melawai Adriana, dan Kost Pasarbaru Samanhudi.

“Menangkap momen ini, diharapkan unit-unit kos (yang bekerja sama dengan RoomMe) bisa memberikan pelayanan maksimal mereka meskipun ditengah pandemi,” kata Rudianto.

Pemilik Kost Pasar Baru Samanhudi, Haryanto Tanoyo, mengatakan, dengan strategi yang dilakukannya, kamar-kamar kos mulai terisi, jauh berbeda dibandingkan awal pandemi tahun 2020. Di samping itu, ia juga memastikan faktor kebersihan dan pelayanan menjadi priorits untuk mendukung para penghuni kos.

“Kemarin saat pandemi sempat turun occupancy-nya, kemudian saya ingat duduk bareng sama tim RoomMe untuk memikirkan strategi ditengah pandemi. Hasilnya sudah terlihat,” kata Haryanto.

Baca juga: Serangan Balik Susi Setelah Dituduh Menunggak Sewa Hanggar Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com