Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina Kerek Harga Emas Dunia Tembus Level 2.000 Dollar AS

Kompas.com - 07/03/2022, 12:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia sempat melonjak ke level 2.005,20 dollar AS per troy ounce pada perdagangan Senin (7/3/2022), meski pada akhirnya terkoreksi ke level kisaran 1.900 dollar AS per troy ounce.

Kenaikan itu didorong meningkatnya permintaan akan emas sebagai aset safe haven karena investor sedang mempertimbangkan dampak geopolitik dan ekonomi dari invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari Bloomberg, pada pukul 11.00 WIB, harga emas di pasar spot berada di level 1.991,11 dollar AS per troy ounce, sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange berada di level 1.992,40 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik ke 1.933 Dollar AS, Dipicu Inflasi, Konflik Ukraina-Rusia, hingga Rencana The Fed

Harga emas batangan terus menunjukkan tren kenaikan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar bahwa sanksi yang diberikan berbagai negara terhadap Rusia dapat meredupkan pertumbuhan global dan lebih lanjut memicu inflasi.

Gangguan pasokan biji-bijian, energi, dan logam telah menambah tekanan harga, meski Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) tengah bersiap untuk menaikkan suku bunga.

"Langkah ke tempat yang aman dalam menghadapi kenaikan harga energi dan pangan yang signifikan akan terus mendukung kenaikan harga emas untuk beberapa waktu," ujar Shyam Devani, Ahli Strategi Teknis dan Pendiri SAV Markets di Singapura.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Dunia Kian Dekati 2.000 Dollar AS

Harga emas dunia bisa tembus 2.142 dollar AS per troy ounce

Devani bahkan memperkirakan, ketidakmampuan mengatasi permasalahan inflasi komoditas di tengah konflik geopolitik Rusia-Ukraina dapat membuat harga emas dunia naik menjadi ke level 2.142 dollar AS per troy ounce.

Pada akhir pekan kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, ahwa perang akan berlanjut sampai Ukraina menerima tuntutannya dan menghentikan perlawanan. Pernyataan itu meredupkan harapan untuk adanya negosiasi antarpihak menyelesaikan perang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintahan Biden dan sekutunya Eropa sedang membahas embargo minyak Rusia. Hal ini meningkatkan kekhawatiran guncangan inflasi karena harga minyak mentah dunia akan semakin melonjak.

Baca juga: Ini 4 Faktor yang Memengaruhi Harga Emas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com