Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Anjlok Dipicu Uni Eropa yang Terpecah Soal Embargo Rusia

Kompas.com - 25/03/2022, 11:21 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia anjlok 2 persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Hal ini dipicu keputusan Uni Eropa untuk menahan diri dari tindakan embargo impor minyak dari Rusia.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 2,1 persen ke level 119,03 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,3 persen ke level 112,34 dollar AS per barrel.

Baca juga: Harga Emas Dunia Terus Naik Selama Sepekan, Dipicu Kekhawatiran Inflasi dan Perang Rusia-Ukraina

Mengutip Bloomberg, Jumat (25/3/2022), para pemimpin Uni Eropa, termasuk negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, berkumpul di Brussel, Belgia, pada Kamis kemarin untuk membahas tindakan lebih lanjut terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Namun dalam pertemuan itu, tidak ada kesepakatan bersama di antara negara-negara Uni Eropa untuk memboikot minyak mentah Rusia. Seperti yang lebih dulu dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Kanada, serta Inggris yang mengurangi impor minyak Rusia.

Pemimpin negara-negara Uni Eropa masih terpecah tentang apakah akan bergabung melakukan embargo pada minyak Rusia, lantaran beberapa negara, termasuk Jerman, masih sangat bergantung pada minyak Rusia.

Seperti diketahui, Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia dengan berkontribusi 7 persen dari total minyak global. Negara yang dipimpin Vladimir Putin itu juga memasok sepertiga gas Eropa.

Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan, bahwa kesepakatan politik antara Presiden AS Joe Biden dan Uni Eropa akan membuka jalan bagi impor tambahan gas alam cair dari AS untuk membantu blok itu menghentikan impor bahan bakar dari Rusia.

Baca juga: Sanksi Ekonomi AS Serang Rusia, 300 Elit dan Bank Rusia Bakal Kena Dampaknya

“Pasar menjadi lebih tenang setelah kenyataannya nampak tidak mungkin Uni Eropa melakukan larangan terhadap minyak Rusia,” ujar Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV.

Kendati demikian, Patterson memperkirakan masih akan ada banyak wacana pemberian sanksi lebih lanjut terhadap Rusia ataupun upaya larangan terkait minyak Rusia, yang kemungkinan akan membuat minyak diperdagangkan dengan fluktuatif.

Pasar minyak dunia terus bergejolak sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu. Pada awal Maret, harga minyak mentah Brent bahkan sempat melonjak ke level 139 dollar AS per barrel, menjadi tertinggi sejak 2008.

Namun, setalahnya tren harga minyak dunia terus turun hingga merosot ke kisaran 95 dollar AS per barrel. Baru-baru ini harga minyak dunia kembali merangkak naik karena mencuatnya rencana embargo minyak Rusia oleh Uni Eropa.

Selain itu, pada akhir kemarin terjadi serangan pada fasilitas minyak Saudi Aramco di Yanbu oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran. Serangan tersebut menyebabkan penurunan sementara produksi minyak dari Arab Saudi.

Serta adanya gangguan pada ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC) menambah kekhawatiran semakin ketatknya pasokan global. Kondisi ini membuat harga minyak sempat naik 5 persen pada perdagangan Rabu kemarin.

Baca juga: Rupiah Melaju Pagi Ini, IHSG Tertatih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com