Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Kembali Melonjak, Wall Stret Ditutup Melemah

Kompas.com - 31/03/2022, 08:15 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup melemah pada Rabu (30/3/2022) waktu setempat. Pelemahan ini terjadi akibat sentimen kenaikan harga minyak, dan kekhawatiran investor akan konflik Rusia dan Ukraina.

Melansir CNBC, S&P 500 turun 0,63 persen menjadi 4.602,45, Nasdaq Composite melemah 1,21 persen di level 14.442,27, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 65,38 poin, atau 0,19 persen, menjadi 35.228,81.

Harga minyak mentah telah melonjak sejak perang di Ukraina dimulai, dan saat ini telah naik lebih dari 3 persen menjadi 107 dollar AS per barel pada Rabu. Disamping itu, Jerman juga memperingatkan ada potensi penjatahan gas alam karena perselisihan dengan Rusia, dan stok minyak mentah AS turun.

Baca juga: GoTo Tetapkan Harga Saham IPO Rp 388 per Lembar

Saham minyak kembali merespon kenaikan harga tersebut, dengan beberapa saham yang ditutup melejit. Valero naik sekitar 4 persen, dan Phillips 66 juga melesat 4,8 persen. Sementara itu, saham energy seperti Valero Energy juga naik 3,9 persen.

Liz Ann Sonders, kepala strategi investasi di Charles Schwab mengatakan, harga minyak yang lebih tinggi bisa menjadi sinyal bearish untuk pasar secara keseluruhan, bahkan ketika itu meningkatkan stok energi.

“Kami sudah melihat tanda-tanda dari apa yang saya sebut lingkungan inflasi countercyclical, kadang-kadang yang akan mendorong inflasi menjadi sangat tinggi, sehingga mulai memberi tekanan,” kata Sonders.

Baca juga: Tingkat Partisipasi Kerja Perempuan Baru 47 Persen, Penciptaan Lingkungan Kerja yang Aman Jadi Prioritas

Beberapa saham ritel mengalami tekanan pada penutupan Wall Street Rabu, Five Below ambles 6,5 persen, Chewy turun 16 persen, RH juga turun 13 persen. Namun demikian, saham perusahaan pakaian Lululemon melonjak lebih dari 9 persen.

Beberapa saham lainnya yang mengalami pelemahan, termasuk Marvell Technology yang ambles 4,1 persen, Nvidia merosot lebih dari 3 persen, dan Micron turun 3,5 persen. Sementar itu, saham Apple, naik 0,7 persen.

"Pembicaraan besar saat ini adalah ada potensi terjadinya resesi pada waktu yang belum diketahui, dan itu dapat terjadi. Kami menilai itu tidak terjadi tahun ini, tapi mungkin di tahun depan,” kata Stephanie Lang, kepala investasi di Homrich Berg.

Baca juga: [POPULER MONEY] Harga Pertalite | Lowongan Kerja Pelni | Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 25

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com