Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sucofindo Nilai Simbara Bakal Integrasikan Data Pertambangan

Kompas.com - 01/04/2022, 20:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sucofindo mendukung Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara) untuk integrasikan data pertambangan dari hulu sampai hilir.

Kepala Strategic Business Unit Batubara PT Sucofindo Supriyono mengatakan peran Sucofindo dalam implementasi Simbara adalah dengan penerbitan Laporan Hasil Verifikasi (LHV) untuk tujuan domestik melalui aplikasi Modul Verifikasi Penjualan (MVP).

Selain itu, Sucofindo juga melakukan verifikasi untuk penerbitan Laporan Survei (LS) untuk tujuan ekspor.

Dalam Simbara, ia bilang pelaku usaha pertambangan mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) melalui Minerba Online Monitoring System (MOMS) Kementerian ESDM.

"Selanjutnya, perusahaan surveyor termasuk Sucofindo menyampaikan LHV melalui Modul Verifikasi Penjualan (MVP). Proses verifikasi dilakukan melalui apliksasi eMinerba," kata dia dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Baca juga: Peran Luhut di Balik Kenaikan Harga Pertamax

"Aplikasi ini telah terintegrasi dengan Inatrade atau National Single Window (INSW) dalam hal pengecekan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan pengiriman data Laporan Surveyor Ekspor (LS)," tambah dia

Supriyono menegaskan, peran surveyor seperti Sucofindo dalam Simbara sangat signifikan. Dia menambahkan, pihaknya juga berperan menentukan kuantitas dan kualitas atas penjualan produk mineral dan batu bara dengan akurat.

Hal tersebut akan menjadi dasar penjualan dan pembayaran royalti.

“Sucofindo juga bersinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya melalui integrasi data Laporan Hasil Verifikasi dan Laporan Surveyor Ekspor ke dalam ekosistem SIMBARA," ucap dia.

Supriyono menegaskan, Sucofindo siap menjalankan perannya untuk mengotimalkan PNBP dari sektor ini.

Baca juga: Penetapan Harga Saham IPO GoTo Dinilai Sudah Memperhitungkan Kondisi Pasar Modal

Simbara sendiri merupakan aplikasi hasil kolaborasi Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan Bank Indonesia.

Aplikasi ini juga didukung dan disupervisi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Integrasi data pertambangan ini mencakup perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), ekspor, dan pengangkutan atau pengapalan serta devisa hasil ekspor.

Simbara juga bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan efektivitas pengawasan sektor minerba, optimalisasi penerimaan negara serta peningkatan layanan kepada pelaku usaha dan masyarakat.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp 300.000 Cair April 2022, Ini Penerimanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

Whats New
Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

Whats New
Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

Whats New
BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

Whats New
Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

Whats New
Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

Whats New
Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

Work Smart
Kenapa Ada Dua Mesin 'Tap' di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Whats New
Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com