Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Ketahanan Energi Nasional, Produksi Migas WK Pangkah Tembus 122 Persen dari Target Awal

Kompas.com - 04/04/2022, 13:51 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Subholding Gas Pertamina melalui SAKA Indonesia Pangkah Limited (SIPL) dan afiliasinya terus berkomitmen memperkuat ketahanan energi nasional. Komitmen itu ditunjukkan melalui kinerja positif di awal 2022.

Selama kuartal I 2022, total produksi minyak dan gas bumi (migas) Wilayah Kerja (WK) Pangkah yang dikelola SIPL mencapai 17.530 barrel setara minyak per hari (BOEPD) atau 122 persen dari target yang ditetapkan sebesar 14.381 BOEPD.

Dari sisi produksi gas, WK Pangkah memproduksikan gas sebesar 52,08 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 122 persen dari rencana awal sebesar 42,81 MMSCFD. Realisasi untuk salur gas mencapai 44 MMSCFD atau 123 persen dari target sebesar 36 MMSCFD.

Sementara produksi minyak mencapai 8.334 barel per hari (BOPD) atau 119 persen dari target sebesar 7.000 BOPD. Untuk LPG, produksi WK Pangkah mencapai 148 MTD atau 138 persen dari target, dengan lifting mencapai 150 MTD atau 139 persen dari target.

Baca juga: Di Tengah Pandemi, PGN SAKA Tetap Jalankan Proyek Sidayu dan West Pangkah

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengapresiasi pencapaian SIPL yang telah menunjukkan kinerja gemilang di awal 2022.

Ia berharap, pencapaian ini dapat terus dipertahankan serta tidak terjadi hal-hal yang menyebabkan produksi dan lifting migas menurun.

Menurut Dwi, Jawa Timur saat ini masih kekurangan pasokan gas sehingga perlu diambil langkah-langkah strategis agar gas dari WK Pangkah bisa terserap oleh konsumen yang membutuhkan.

 

“Pencapaian produksi di WK Pangkah diharapkan dapat diserap secara optimal, khususnya untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan di Jawa Timur, serta memberikan kontribusi terhadap target produksi migas nasional yang telah dicanangkan pemerintah melalui SKK Migas,” ujar GM SIPL Khostarosa Andhika Jaya melalui rilis, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Resmi, PGN Saka Kembali Jadi Operator WK Pangkah

Saat ini, Lapangan West Pangkah merupakan lapangan utama untuk memproduksikan gas di WK Pangkah. Lapangan ini masih menyimpan potensi gas dari secondary target, yaitu lapisan LTC dan UTC, yang sekarang masih ditutup di Sumur WPA-03 dan WPA-04.

Lapisan tersebut nantinya akan dibuka untuk menahan laju penurunan produksi gas.

PGN SAKA akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan agar produksi migas dari WK Pangkah dapat berproduksi optimal dan tersalurkan secara maksimal. Proyek-proyek baru yang dijalankan juga menjadi bentuk dukungan PGN SAKA kepada negara untuk meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Andhika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com