Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AXA Financial Indonesia Bukukan Pendapatan Premi Sebesar Rp 1,32 Triliun Selama 2021

Kompas.com - 14/04/2022, 11:45 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT AXA Financial Indonesia (AFI) mencatatkan kinerja mentereng pada tahun 2021. Tercatat perusahaan dapat membukukan premi sebesar Rp 1,32 triliun sepanjang tahun 2021.

Sedangkan posisi pendapatan premi pada tahun 2020 sebesar Rp 1,30 triliun. Tercatat, angkanya tumbuh 1,2 persen.

Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia Bukit Rahardjo mengatakan, kinerja keuangan AXA Financial Indonesia yang solid menunjukkan keberhasilan strategi perusahaan dalam menjaga kepercayaan nasabah, manajemen risiko, dan efisiensi biaya.

Baca juga: Pelita Samudera Shipping Cetak Pendapatan Rp 1,5 Triliun di Tahun 2021

Adapun total premi yang dikumpulkan disokong oleh 47 persen dari asuransi kesehatan. Kemudian di posisi kedua ditempat oleh asuransi unit link sebanyak 28 persen, dan asurasni jiwa tradisional sebanyak 25 persen.

Dari sisi jalur distribusi, keagenan masih mendominasi sebanyak 89 persen dari total pendapatan premi. Sedangkan, jalur distribusi alternatif menyumbang sekitar 11 persen.

Ia mengatakan, AXA Financial Indonesia memprioritaskan pada manajemen risiko dan efisiensi biaya untuk mempertahankan kinerja bisnis perusahaan yang kuat dalam menghadapi gangguan bisnis.

"Strategi ini berhasil dengan ditunjukkan pada angka net profit perusahaan dan rasio solvabilitas yang kuat,” kata dia dalam siaran pers Rabu (13/4/2022).

Baca juga: Pendapatan 2021 Melesat, Barito Pacific Raup Laba Bersih 296 Juta Dollar AS

Ia menambahkan, perusahaan mencatat tingkat rasio solvabilitas sebesar 406 persen. Angka ini jauh di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

'Kinerja positif ini didorong oleh pembaruan (renewal) polis dan persistensi nasabah yang kuat, didukung juga oleh keberhasilan perusahaan dalam manajemen risiko dan efisiensi biaya," imbuh dia.

Terkait unit usaha syariah, perusahaan mampu mempertahankan pendapatan premi yang stabil sebesar Rp 2,5 miliar dan RBC sebesar 9,431 persen.

Lainnya, ia menyebut total aset juga meningkat pada tahun 2021 jadi sebesar Rp 6,45 triliun.

Sementara laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 125,9 miliar.

Baca juga: Pendapatan Huawei 2021 Turun tetapi Laba Bersih Melonjak 75,9 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com