Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Terus Membaik, BI: Kinerja PMI Manufaktur Semakin Ekspansif

Kompas.com - 14/04/2022, 14:44 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja sektor industri pengolahan terindikasi mengalami peningkatan pada kuartal I-2022. Ini terefleksikan dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) yang meningkat.

Bank Indonesia (BI) mencatat, pada kuartal I-2022 PMI-BI sebesar 51,77 persen atau meningkat dari 50,17 persen pada kuartal IV-2021. Kinerja industri manufaktur ini berada pada fase ekspansi atau indeks di atas 50.

"Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen volume total pesanan, volume produksi, dan volume persediaan barang jadi," tutur Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Harga Berbagai Komoditas Melonjak, Target Inflasi BI Masih Bisa Tercapai?

Jika dilihat berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan PMI-BI pada periode tiga bulan pertama tahun ini terjadi apda mayoritas komponen, terutama komponen volume total pesanan, volume produksi, dan volume persediaan barang jad, yang berada pada fase ekspansi dan tercatat meningkat secara kuartalan.

"Peningkatan PMI-BI pada kuartal I-2022 didorong oleh sejumlah aktivitas yang meningkat, seiring dengan pelonggaran PPKM sehingga meningkatkan optimisme dan mendorong permintaan masyarakat," ujar Erwin.

Tercatat indeks volume produksi sebesar 53,81 persen atau lebih tinggi dari 51,84 persen pada kuartal IV-2021.

Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan dan ketersediaan sarana produksi yang memadai.

Kemudian, indeks volume pesanan pada kuartal I-2022 sebesar 54,33 persen atau meningkat dari 51,67 persen pada kuartal sebelumnya.

Peningkatan terjadi pada sebagian subsektor, terutama subsektor kertas dan barang cetakan, tekstil, barang kulit dan alas kaki, serta makanan, minuman, dan tembakau.

Selanjutnya, indeks volume persediaan barang jadi tercatat 53,59 persen pada kuartal I-2022, atau meningkat dari 51,42 persen pada kuartal sebelumnya.

"Peningkatan ini terjadi pada sejumlah subsektor, seperti kertas dan barang cetakan, tekstil, barang kulit, dan alas kaki, serta makanan, minuman, dan tembakau," kata Erwin.

Baca juga: Hasil Survei BI Tunjukkan Keyakinan Konsumen Kembali Menurun, Ini Penyebabnya

Kenaikkan juga terjadi pada indeks penggunaan tenaga kerja, yakni sebesar 49,4 persen pada kuartal I-2022, meningkat dari 48,16 persen pada kuartal sebelumnya.

Adapun indeks kecepatan penerimaan barsama input pada kuartal I-2022 menjadi satu-satunya indeks yang mengalami penurunan.

Tercatat indeks kecepatan penerimaan barsama input sebesar 45,22 persen atau lebih rendah dari 46,24 persen pada kuartal sebelumnya.

"Penurunan ini disebabkan oleh kendala logistik akibat kelangkaan kontainer dan freight cost yang tinggi," ucap Erwin.

Baca juga: Inflasi Merangkak Naik, Kapan BI Sesuaikan Suku Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com