Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola GBK: Tidak Ada Pemesanan "Venue" Istora untuk Peringatan Hari Buruh

Kompas.com - 06/05/2022, 23:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) selaku pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) mengatakan tidak ada pemesanan venue Istora pada tanggal 14 Mei 2022, khususnya untuk kegiatan peringatan Hari Buruh.

PPKGBK bilang, saat ini Istora GBK sedang tidak dapat digunakan untuk menggelar acara. Mereka mengatakan, pemesanan tidak ada karena venue sedang tutup.

"Pada tanggal 1 sampai dengan 14 Mei 2022 Istora GBK dalam kondisi tidak dapat digunakan untuk menggelar acara," kata PPKGBK dalam siaran pers Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Pindah, Buruh Akan Lakukan May Day Fiesta di Istora Senayan Pada 14 Mei 2022

Mereka menjelaskan, Istora sedang ditutup karena kawasan GBK sedang dalam proses pemeliharaan (maintenance) venue. Pengelola juga menjelaskan, kapasitas untuk tribun Istora GBK sebanyak hanya 7.098 kursi.

Berdasarkan penuturan PPKGBK, penyelenggaraan kegiatan yang akan digelar di Kawasan GBK harus mendapat izin atau rekomendasi dari pihak yang berwenang.

Adapun pengajuan kegiatan tersebut juga harus mengikuti prosedur yang diatur dalam syarat dan ketentuan penggunaan venue di Kawasan GBK yang telah ditetapkan oleh PPKGBK.

Sebelumnya, dikabarkan Partai Buruh dan elemen buruh lainnya akan menggelar aksi May Day Fiesta di Istora Senayan pada Sabtu (14/4/2022).

Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, akan ada 50.000 sampai 60.000 buruh yang akan mengikuti May Day Fiesta di Istora Senayan setelah mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR RI

"Aksi unjuk rasa dan May Day ini diorganisir oleh Partai Buruh berserta serikat pekerja di tingkat nasional," kata dia.

Baca juga: Gelar Aksi May Day Pada 14 Mei, Buruh Akan Bawa 16 Tuntutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com