Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutup Posko Angkutan Lebaran 2022, Kemenhub: Kegiatan Pemantauan Tetap Dilakukan

Kompas.com - 10/05/2022, 21:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2022 yang sudah digelar sejak 25 April lalu.

Posko ini bertujuan memudahkan koordinasi antar pemangku kepentingan untuk memastikan lalu lintas selama mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, meskipun posko koordinasi ini ditutup, namun lalu lintas arus balik mudik tetap dipantau.

"Memang secara resmi ditutup tetapi saya harapkan kegiatan-kegiatan pemantauan tidak ditutup, mengingat perjalanan mudik balik dari saudara-saudara kita di laut, darat, udara, dan kereta api masih berlangsung," ujarnya saat menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2022, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Hingga H+5, Arus Balik Penyeberangan Bakauheni ke Merak Capai 647.478 Orang

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menambahkan, pihaknya masih akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait hingga arus balik selesai.

Pasalnya, hingga saat ini masih ada sekitar 30 persen pemudik yang belum kembali ke wilayah Jabodetabek sehingga masih ada potensi kepadatan lalu lintas untuk beberapa hari ke depan.

"Ada potensi diamika di lapangan yang terjadi. Kami dengan Korlantas Polri sampai sekarang masih koordinasi sampai yang 30 persen itu habis. Jadi kondisi ini masih kita pantau terus," tegasnya.

Pada pagi ini saja di beberapa ruas jalan tol masih banyak kendaraan yang berhenti di bahu jalan dan menimbulkan kepadatan arus jalan.

Kemudian, pihaknya bersama Korlantas juga membatasi pergerakan angkutan logistik kendaraan sumbu 3 ke atas di jalan tol. Sehingga pada pagi tadi jenis kendaraan ini diarahkan ke jalan nasional.

Baca juga: Hampir 1,3 Juta Kendaraan Arus Balik Lebaran Kembali ke Jabotabek

Padahal, kebijakan pembatasan kendaraan sumbu tiga ke atas ini seharusnya sudah selesai diberlakukan sejak 1 Mei kemarin tapi karena masih ada potensi arus balik maka kebijakan ini kembali diberlakukan.

"Kemudian nanti melihat kepada dinamika di lapangan dan diskresi Polri (pemberlakuan kebijakan kendaraan sumbu tiga)," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Firman Shantyabudi mengatakan, masih akan mengerahkan personilnya hingga arus balik selesai.

"Personil kami masih ada di lokasi. Karena kebetulan bergabung dengan liburan Waisak pada minggu ini," tuturnya.

Dia mengimbau masyarakat yang ingin melakukan arus balik untuk memulai perjalanannya pada sore hingga malam hari agar waktu tempuh perjalanan lebih pendek sehingga pengemudi tidak terlalu lelah di perjalanan.

"Kami masih tetap menyarankan untuk yang pulang dilaksanakan malam hari. Malam hari itu masyarakat lokal itu sudah istirahat. Jadi artinya silakan dimanfaatkan waktu ruang ini untuk kembali ke Jakarta," jelasnya.

Baca juga: Cetak Rekor, Bandara Soekarno-Hatta Tembus 1.130 Penerbangan pada Puncak Arus Balik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com