Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Cabut Ekspor Minyak Goreng, Ikappi Ungkap Kekecewaan

Kompas.com - 19/05/2022, 22:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai bahwa dibukanya ekspor minyak goreng (migor) kembali oleh Presiden Jokowi merupakan bukti bahwa ketidaksiapan menteri teknis melakukan regulasi dan capaian regulasi yang diharapkan oleh Presiden.

"Kami kecewa terhadap Menko Perekonomian, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan karena tidak mampu melakukan realisasi perintah dari Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Reynaldi Sarijowan Sekretaris Jenderal DPP Ikappi dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).

Sebelumnya Jokowi menyebut pasokan minyak goreng curah terpantau terus bertambah. Namun, Reynaldi menilai bahwa stok migor curah belum didapati melimpah di pasaran oleh para pedagang pasar.

"Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional," tegasnya.

Baca juga: Jokowi: Ekspor Minyak Goreng Dibuka Kembali Mulai 23 Mei 2022

Ikappi sependapat bahwa ekspor memang seharusnya dibuka agar pendapatan negara juga tetap berjalan, namun kebutuhan dalam negeri harus terpenuhi menjadi fokus utama.

Oleh karenanya, Ikappi meminta kepada kementerian teknis untuk mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan dengan baik dan keberadaan minyak goreng melimpah di pasar. Adapun jika stok telah melimpah di pasar, pedagang berharap harga migor curah terus menurun hingga HET yang ditetapkan.

"Sampai detik ini harga masih di atas Rp 17.000. Dikisaran Rp 18.000 bahkan ada yang Rp 19.000 per liter," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa pasokan minyak goreng terus bertambah. Dimana kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah kurang lebih 194.000 ton per bulannya. Kemudian pada bulan Maret sebelum dilakukan pelarangan ekspor pasokan dalam negeri hanya mencapai 64.500 ton.

Usai adanya pelarangan ekspor di bulan April pasokan migor curah mencapai 211.000 ton per bulannya atau melebihi kebutuhan bulanan secara nasional.

Baca juga: Jika Larangan Ekspor CPO Berlanjut, Surplus Perdagangan Bisa Susut

Tak hanya pasokan, Jokowi juga mengatakan, usai pelarangan ekspor terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp 19.800. Kemudian setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200 sampai Rp 17.600 per liter.

"Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah," jelas Jokowi. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli)

Baca juga: Larangan Ekspor CPO Bikin Harga Sawit Anjlok, Petani Mengaku Rugi Rp 11,7 Triliun

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Jokowi Buka Ekspor Minyak Goreng, Ikappi Mengaku Kecewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com