KOMPAS.com – Bupati Sragen Yuni Sukowati mengapresiasi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam upaya meningkatkan produksi beras nasional selama beberapa tahun terakhir.
Yuni mengatakan, arahan Jokowi dan SYL membuat Kabupaten Sragen menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
"Alhamdulillah sragen bisa terus berkontribusi terhadap pangan nasional. Ini semua berkat arahan Bapak Presiden dan juga kerja cerdas Pak Menteri (SYL)," ujarnya, Minggu.
Yuni mengatakan, sejauh ini Jokowi memiliki perhatian yang cukup besar terhadap sektor pertanian. Bahkan, dalam beberapa kesempatan Jokowi dan SYL memantau penanaman dan panen bersama baik padi maupun jagung.
"Bapak Presiden juga mampu membuat petani semakin bersemangat dalam melakukan produksi setiap hari. Ditambah pak Menteri yang terus memantau jalanya proses produksi agar tetap meningkat," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Wabah PMK, Mentan: Banyak Hewan Ternak yang Sudah Sembuh, Sudah Lincah Kembali...
Sebagai informasi, Sragen menjadi lumbung pangan terbesar kedua di Jawa Tengah (Jateng) setelah Kabupaten Cilacap.
Di tingkat nasional, Sragen menjadi lumbung pangan terbesar urutan kesembilan di Indonesia. Adapun luas lahan sawah di Sragen mencapai 40.129 hektar (ha) dan lahan kering 54.026 ha.
Lebih lanjut, Yuni juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang tidak melakukan impor beras dalam waktu tiga tahun terakhir.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan implementasi dan kolaborasi kerja nyata yang dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan, Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir setelah sebelumnya mengimpor 1,5-2 juta ton beras setiap tahunnya.
Dia berharap, capaian tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas dalam negeri.
Baca juga: Mentan Pastikan Ketersedian Hewan Ternak untuk Idul Adha Aman dan Bebas PMK
"Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah tiga tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.