Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radana Finance Catat Pertumbuhan Laba Bersih 24 Persen di Kuartal I 2022

Kompas.com - 24/06/2022, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) membukukan laba bersih setelah pajak Rp 9 miliar atau tumbuh 24 persen di kuartal I tahun 2022. Pertumbuhan laba bersih ini ditopang oleh kenaikan pendapatan perusahaan sepanjang kuartal I tahun 2022.

Pada kuartal I pendapatan perseroan tumbuh 52 persen, menjadi Rp 48 miliar, dibanding periode sama tahun sebelumnya, Rp 32 miliar. Direktur PT Radana Bhaskara Finance Tbk Rizalsyah Riezky menjelaskan, pencapaian ini berkat kesuksesan Radana Finance dalam melakukan turnaround bisnis dari pembiayaan konsumtif ke pembiayaan produktif.

“Kesuksesan tersebut menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang kuat dari lini pembiayaan produktif yang disertai dengan pengendalian OPEX yang ketat,” kata Rizalsyah dalam siaran pers, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Laba Bersih Melonjak, SInarmas MSIG Life Fokus ke Premi Reguler Premiun

Rizalsyah mengatakan, melalui strategi perusahaan tersebut juga mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 54 peren sepanjang tahun 2021, dari Rp 101 miliar di tahun 2020 menjadi sebesar Rp 155 miliar.

Dengan demikian, laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan sepanjang 2021, sebesar Rp 35 miliar setelah di tahun sebelumnya merugi Rp 84 miliar.

Faktor lain yang turut mendorong peningkatan kinerja Radana Finance yakni pemulihan perekonomian Indonesia, yang terlihat dari tren peningkatan piutang pembiayaan pada bulan April 2022 sebesar Rp 158,37 triliun, atau meningkat 16,27 persen dibandingan dengan periode yang sama setahun sebelumnya yang sebesar Rp 136,22 triliun.

Baca juga: Laba Bersih HRTA Kuartal I 2022 Naik 19,28 Persen

Lebih lanjut, peningkatan juga terjadi dalam pembiayaan modal kerja sebesar 17,52 persen dan pembiayaan investasi sebesar 15,95 persen pada bulan April 2022 dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya.

Rizalsyah mengatakan, sejumlah faktor yang mendorong peningkatan signifikan dalam piutang pembiayaan.

Pertama pemulihan ekonomi, yang ditandai dengan pulihnya aktivitas bisnis, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya yang turut mendukung pertumbuhan piutang pembiayaan.

Kedua, naiknya harga komoditas, terutama untuk industri batu bara dan nikel yang mendorong bertambahnya sejumlah permintaan alat berat dan truk. Ketiga meningkatnya kebutuhan untuk modal kerja melalui pembiayaan invoice/ piutang usaha.

“Last but not least, pendanaan bank untuk perusahaan-perusahaan pembiayaan sudah mulai kembali disalurkan secara selektif ke beberapa perusahaan pembiayaan yang dianggap memiliki performa yang baik termasuk Radana Finance,” ungkap Rizalsyah.

Baca juga: Naik Tipis, EDGE Bukukan Laba Bersih Rp 123,9 Miliar pada Tahun 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com