Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Nilai Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi Mempersulit Konsumen dan Pedagang

Kompas.com - 27/06/2022, 14:07 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom sekaligus Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pembelian minyak goreng sebaiknya dibuat lebih mudah dan tidak perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sebab menurut dia, hak memperoleh minyak goreng yang murah adalah hak masyarakat.

"Ini semua hak masyarakat. Justru karena pembatasan ini berarti pemerintah tidak mampu mengatur minyak goreng secara menyeluruh," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

"Buat apa ada program minyak goreng rakyat, karena yang dibutuhkan HET untuk seluruh minyak goreng curah dari sabang sampai Merauke. Kalau hanya di beberapa titik, tidak akan menjawab mahalnya harga minyak goreng yang terjadi adalah migrasi dari konsumen minyak goreng non-program ke minyak goreng rakyat," sambung Bhima.

Baca juga: Mulai Disosialisasikan, Begini Cara Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi

Menurut Bhima, penggunaan aplikasi PeduliLindungi bukan hanya mempesulit konsumen, tetapi juga para pedagang. Sebab, pedagang harud menjelaskan cara membeli minyak goreng curah lewat aplikasi tersebut.

Oleh sebab itu Bhima menyarankan, jika pemerintah ingin program minyak goreng subsidi dilakukan, lebih baik distribusinya dilakukan langsung ke penerima bantuan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau bagi UMKM penerima BPUPM.

Dengan cara itu, sinkronisasi data tidak perlu pakai Peduli Lindungi, namun cukup menggunakan data yang sudah ada.

"Sasaran minyak goreng juga dipertanyakan, karena masyarakat miskin membeli minyak goreng harus punya handphone yang ada internetnya jelas mempersulit akses pemenuhan kebutuhan dasar. Khawatir kebijakan ini justru dinikmati kelas menengah karena lebih memahami teknologi," pungkasnya.

Baca juga: Mendag Janji Minyak Goreng Rp 14.000 Bakal Memenuhi Rak-rak Minimarket

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengubah sistem penjualan dan pembelian minyak goreng curah rakyat.

Selain menggunakan Nomor Induk Kependudukan, penjualan minyak goreng curah akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Perubahan sistem ini dilakukan untuk membuat tata kelola distribusi MGCR menjadi lebih akuntabel dan bisa terpantau mulai dari produsen hingga konsumen.

Baca juga: Ini Penjelasan Luhut soal Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com